Widi Andes, Ladiba (2024) INOVASI PRODUK RENDANG TEMPE BERBAHAN BAKU KORO PEDANG. Diploma thesis, Universitas Andalas.
Text (Cover dan Abstrak)
COVER DAN ABSTRAK WIDI.pdf - Published Version Download (106kB) |
|
Text (Bab 1)
BAB 1 WIDI.pdf - Published Version Download (142kB) |
|
Text (Bab 5)
BAB 5 WIDI.pdf - Published Version Download (103kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA WIDI.pdf - Published Version Download (249kB) |
|
Text (Skripsi Full Text)
FULL SKRIPSI WIDI.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Tempe adalah produk makanan olahan bergizi tinggi yang dibuat dari bahan baku kedelai melalui proses fermentasi. Angka impor kedelai nasional telah melebihi dua juta ton per tahun selama enam tahun terakhir. Oleh karena itu diperlukannya bahan baku alternatif lain untuk menggantikan kedelai. Kacang Koro Pedang (Canavalia ensiformis) mengandung protein yang besar membuat protein koro pedang memiliki kemampuan untuk menggantikan protein kedelai dalam pembuatan tempe. Namun, kacang koro pedang juga mengandung zat toksik yaitu asam sianida (HCN) sehingga memiliki rasa tengik dan bau langu, karenanya dilakukan inovasi sebuah produk baru. Inovasi produk berkaitan erat dengan peluncuran produk. Salah satu bentuk dari inovasi produk baru pada penelitian ini yaitu dengan membuat rendang tempe untuk meminimalisir hal tersebut. Oleh karena itu dilakukan analisis terhadap karakteristik tempe serta identifikasi minat beli konsumen serta minat produksi produsen maka dilanjutkan dengan merancang model bisnis rendang tempe koro pedang tersebut. Dalam membuat model bisnis pada pengembangan produk rendang tempe maka peneliti menggunakan integrasi metode anatara Bussines Model canvas (BMC) dengan Quality Function Deployment (QFD). Hasil analisis karakteristik kadar air 40,07%, kadar abu 0,23%, protein 33,98%, lemak 1,73%, karbohidrat 23,99% dan serat kasar 2,41%. Untuk kadar HCN setalah ditambahkan NaCl 10 % dari 5,4 ppm turun menjadi 2,7ppm. Kemudian identifikasi minat beli konsumen dikelompokkan tiga varibel yaitu harga, kualitas, dan pengembangan minat beli, sedangkan minat produksi produsen dikelompokkan tiga faktor yaitu SDA, SDM, Modal. Pada metode BMC terdapat sembilan elmen yang menjelaskan model bisnis rendang tempe, dan metode QFD ini bertujuan untuk memetakan hasil pengembangan produk yang telah diidentifikasi sebelumnya, dengan melihat tingkat kepentingan dan kepuasan konsumen serta persyaratan teknis dalam meningkatkan atau memperbaiki dalam mengembangkan produk baru rendang tempe koro pedang
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Dr. Azrifirwan, S.TP, M.Eng |
Uncontrolled Keywords: | inovasi;koro pedang;rendang tempe;BMC;QFD |
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Industri Pertanian |
Depositing User: | teknik industri pertanian |
Date Deposited: | 22 Aug 2024 04:20 |
Last Modified: | 22 Aug 2024 04:20 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/477905 |
Actions (login required)
View Item |