Suci, Zahratul Hasanah (2024) Urgensi Autopsi Forensik dalam Proses Pembuktian Perkara Tindak Pidana Pembunuhan dengan Menggunakan Racun pada Tahap Pemeriksaan Persidangan Peradilan. Diploma thesis, Universitas Andalas.
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (320kB) |
|
Text (Bab I Pendahuluan)
BAB I .pdf - Published Version Download (657kB) |
|
Text (Bab IV Penutup)
BAB IV.pdf - Published Version Download (269kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (487kB) |
|
Text (Skripsi Full Text)
Tugas Akhir Full Text.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Dalam setiap kasus tindak pidana, penyidik akan mengumpulkan segala bukti sehingga dapat menemukan titik terang dalam kasus tersebut. Hal ini juga berlaku pada kasus tindak pidana pembunuhan dengan menggunakan racun. Salah satu alat bukti yang sangat penting dalam mengungkap kasus tindak pidana pembunuhan dengan menggunakan racun adalah autopsi forensik. Namun, pelaksanaan autopsi forensik terkadang tidak dapat terlaksana dikarenakan ketidaksediaan atau adanya penolakan keluarga korban dalam pelaksanaan autopsi tersebut. Penolakan autopsi forensik oleh keluarga korban seringkali terjadi dengan alasan agama, kasihan atau budaya. Oleh sebab itu penyidik kesulitan untuk mengumpulkan alat bukti yang cukup untuk meyakinkan hakim di persidangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) bagaimanakah urgensi pelaksanaan autopsi forensik dalam proses pembuktian perkara tindak pidana pembunuhan yang melibatkan penggunaan racun (2) Untuk mengetahui bagaimanakah pertimbangan hakim terkait penggunaan autopsi dalam proses pembuktian pada pemeriksaan persidangan pengadilan tindak pidana pembunuhan dengan menggunakan racun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif yang menggunakan pendekatan Peraturan Perundang-undangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa autopsi forensik sangat diperlukan dimulai dari proses penyidikan hingga dalam proses pembuktian, karena dengan adanya autopsi forensik akan memperjelas segala peristiwa yang terjadi pada tubuh korban hingga racun apa yang digunakan oleh pelaku untuk menghilangkan nyawa korbannya. Selain itu, hasil penelitian ini menemukan bahwa hakim dapat memutus perkara tindak pidana pembunuhan dengan menggunakan racun tanpa adanya alat bukti autopsi forensik dengan menggunakan alat bukti dan pertimbangan lainnya. Namun meskipun adanya alat bukti dan fakta persidangan lainnya, autopsi forensik harus tetap dilaksanakan agar sebab pasti dari kematian korban dapat diketahui dan terdakwa dapat dipidana sesuai dengan tindakan yang telah ia lakukan.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Dr. Yoserwan, S.H., M.H., LLM |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Depositing User: | S1 Ilmu Hukum |
Date Deposited: | 21 Aug 2024 08:07 |
Last Modified: | 21 Aug 2024 08:07 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/477479 |
Actions (login required)
View Item |