PELAKSANAAN GANTI RUGI TANAH UNTUK PROYEK PENGENDALIAN BANJIR DI KECAMATAN BATANG ANAI

DHEA, DEVINA (2024) PELAKSANAAN GANTI RUGI TANAH UNTUK PROYEK PENGENDALIAN BANJIR DI KECAMATAN BATANG ANAI. Diploma thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.

[img] Text (COVER DAN ABSTRAK)
COVER DAN ABSTRAK.pdf - Published Version

Download (751kB)
[img] Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version

Download (933kB)
[img] Text (BAB AKHIR)
BAB AKHIR.pdf - Published Version

Download (733kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (773kB)
[img] Text (SKRIPSI FULL TEXT)
SKRIPSI FULL TEXT.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

Pembangunan sebagai perwujudan bunyi Pasal 33 (3) UUD 1945 dapat dilaksanakan dalam bentuk Proyek Pengendalian Banjir sebagai bentuk perhatian lebih pemerintah terhadap potensi bencana banjir. Akibat keterbatasan lahan yang dimiliki pemerintah maka pengadaan tanah merupakan proses penting dalam memastikan ketersediaan lahan untuk proyek tersebut. Salah satu permasalahan yang sering menghambat perampungan proses pengadaan tanah adalah perihal pelaksanaan ganti kerugian terhadap para pemegang hak. Terhadap uraian tersebut, penulis mengangkat dua rumusan masalah yaitu (1) Bagaimana mekanisme pelaksanaan ganti rugi dalam tahapan pengadaan tanah untuk proyek pengendalian banjir di Kecamatan Batang Anai (2) Apa saja kendala yang menghambat pelaksanaan ganti rugi tanah untuk proyek pengendalian banjir di Kecamatan Batang Anai. Penelitian ini menggunakan Penulis dalam penelitian ini menggunakan metode yuridis empiris. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan: 1. Pelaksanaan ganti kerugian dalam Proyek Pengendalian Banjir di Kecamatan Batang Anai memasuki tahapan pelaksanaan. Proses pengadaan tanah dalam proyek ini memakan waktu yang sangat lama dengan jeda waktu yang jauh tiap kegiatan sehingga menimbulkan ketidakpastian waktu pemberian dan pencairan uang ganti rugi terutama bagi yang telah melengkapi dokumen yang dibutuhkan. Di samping itu, hingga saat ini tidak terdapatnya standarisasi penetapan besaran ganti rugi dari masing-masing objek hak dalam UU Nomor 2 Tahun 2012. Penilaian besaran ganti rugi tidak melibatkan masyarakat secara langsung dan hanya berdasarkan keilmuan yang dimiliki oleh Tim Penilai Pertanahan sehingga rawan tidak dipenuhinya hak keperdataan ganti rugi dari para pemegang hak. 2. Beberapa kendala dan faktor yang menghambat perampungan proses pengadaan tanah dalam Proyek Pengendalian Banjir di Kecamatan Batang Anai adalah (1) Perselisihan paham pihak yang berhak dalam lingkup keluarga sendiri; (2) pengurusan dokumen terhadap alas atau bukti hak kelebihan tanah yang terdampak proyek ini cukup rumit karena melibatkan beberapa pihak; (3) Berkaitan dengan batas sempadan tanah, dimana terdapat sengketa antara penggarap tanah objek sengketa dengan pemilik tanah yang memiliki sertifikat hak milik atas tanah.

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: Nanda Utama, S.H., M.H.
Uncontrolled Keywords: Pengadaan tanah, Ganti kerugian, Proyek pengendalian banjir
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Fakultas Hukum
Depositing User: S1 Ilmu Hukum
Date Deposited: 21 Aug 2024 02:36
Last Modified: 21 Aug 2024 02:36
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/476596

Actions (login required)

View Item View Item