Kegagalan Sekularisme Republik Irlandia: Pandangan Dunia Sally Rooney dalam Novel Normal People

Chintya, Dewi (2024) Kegagalan Sekularisme Republik Irlandia: Pandangan Dunia Sally Rooney dalam Novel Normal People. Masters thesis, Universitas Andalas.

	Text (Cover dan Abstrak) Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (178kB)
	Text (BAB I) BAB I.pdf - Published Version Download (231kB)
	Text (BAB VI) BAB VI.pdf - Published Version Download (73kB)
	Text (Daftar Pustaka) Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (263kB)
	Text (Tesis Full Text) Tesis Lengkap.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini membongkar pandangan dunia Sally Rooney terhadap kondisi problematik Republik Irlandia. Rooney memanifestasikan kekristenan, politik, dan modernisasi sebagai pemicu yang menghasilkan perpecahan dalam masyarakat Republik Irlandia. Untuk membuktikan pandangan tersebut, penelitian ini menerapkan kerangka teori strukturalisme genetik Lucien Goldmann ke dalam novel Normal People (2018). Dalam melakukan analisis, penelitian ini menggunakan metode dialektik untuk menelusuri bagaimana penciptaan karya sastra mendapatkan pengaruh dari aspek-aspek sejarah, struktur karya itu sendiri, serta biografi pengarang. Analisis tersebut menghasilkan dua dunia yang bertentangan dalam karya Rooney: pertama, dunia distopia mewakili dampak kebijakan moral dan keagamaan gereja Katolik yang konservatif; dan kedua, dunia utopia yang menjadi simbol harapan radikalisme dari pihak pemerintah untuk mewujudkan Republik Irlandia yang pluralistik. Kontradiksi antara dunia distopia dan utopia mencetuskan pandangan dunia Rooney terhadap sekularisme. Karya Rooney mengimplikasikan bahwa meskipun Republik Irlandia modern menginginkan pemisahan sistem politik dari pengaruh dominan gereja Katolik, upaya ini gagal mencapai hasil yang ideal. Rooney menunjukkan bahwa sekularisme tidak mampu menggantikan identitias nasional yang sudah lama terikat dengan ‘keirlandiaan’, sehingga menciptakan krisis identitas dalam masyarakat.

Actions (login required)

View Item