VANI, PUTRI AURELIA (2024) PERJANJIAN PENGIKATAN JUAL BELI TANAH YANG SALAH SATU PIHAKNYA MENINGGAL DUNIA (Studi Kasus Akta Jual Beli Nomor 17 Tahun 2019). Masters thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (711kB) |
|
Text (Bab 1 Pendahuluan)
BAB I.pdf - Published Version Download (516kB) |
|
Text (BAB IV PENUTUP)
BAB IV.pdf - Published Version Download (184kB) |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (323kB) |
|
Text (Tesis Full Text)
TESIS FULL.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Salah satu permasalahan yang dapat timbul dalam Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB), apabila para pihak dalam PPJB berkaitan dengan ahli waris. Permasalahan muncul ketika PPJB tidak dapat ditingkat menjadi Akta Jual Beli dikarenakan Pihak Penjual meninggal dunia dan sebahagian dari ahli warisnya meminta pembatalan terbahadap PPJB tersebut. Berdasarkan ketentuan ahli waris para pihak dikemudian hari menggantikan hak dan kewajiban yang meninggal dunia. Ketentuan yang diatur dalam Pasal 1318 KUHPerdata tersebut, yakni para ahli waris ab intestato hanya merupakan satu kategori dari golongan yang memperoleh hak karena titel umum. Ketentuan tersebut diatur dalam Pasal 833 ayat (1) KUHPerdata tentang ahli waris ab intestato. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: 1. Bagaimana kedudukan hukum ahli waris dalam PPJB yang dibatalkan secara sepihak oleh ahli waris? 2. Bagaimana akibat hukum pembatalan PPJB secara sepihak oleh ahli waris? 3. Bagaimana perlindungan hukum terhadap pembeli dalam hal PPJB yang secara sepihak dibatalkan oleh ahli waris ?. Penelitan ini menggunakan metode yuridis empiris. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu 1. Kedudukan hukum ahli waris dalam PPJB yang dibatalkan secara sepihak oleh ahli waris, Hak dan kewajiban pewaris secara otomatis menjadi hak dan kewajiban ahli waris, sekalipun ahli waris tersebut tidak mengetahui adanya pewarisan, Ahli waris menempati kedudukan si meninggal dalam hal yang menyangkut atas segala barang, segala hak, dan segala piutang dari pewaris, sekaligus berkewajiban membayar utang dan kewajiban-kewajiban pewaris. 2. Akibat hukum pembatalan PPJB secara sepihak oleh ahli waris pengembalian pada posisi semula sebagaimana halnya sebelum terjadi perjanjian yang diatur dalam Pasal 1451 dan 1452 BW. Pihak yang merasa dirugikan atas pembatalan dapat menuntut penggantian biaya (kosten), ganti rugi (schaden), dan bunga (interesten) karena tidak terpenuhinya suatu perikatan. Sedangkan pihak lainnya yang telah terlanjur menerima prestasi dari pihak lain wajib mengembalikannya. 3. Perlindungan hukum terhadap pembeli dalam hal PPJB yang secara sepihak dibatalkan oleh ahli waris bahwa pihak pembeli memiliki kekuatan pembuktian dari akta PPJB yang dibuat oleh notaris dihadapan pengadilan. Pihak pembeli dapat mengajukan tuntutan untuk para ahli waris melaksanakan akta jual beli.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Primary Supervisor: | Dr. Ferdi, SH, MH |
Uncontrolled Keywords: | Perjanjian Pengikatan Jual Beli, Ahli Waris. |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum |
Depositing User: | s2 kenotariatan kenotariatan |
Date Deposited: | 19 Aug 2024 03:41 |
Last Modified: | 19 Aug 2024 03:41 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/475232 |
Actions (login required)
View Item |