Pengaruh Pemberian Puding Dadih terhadap Nilai Transepidermal Water Loss, Skin Capacitance, dan Derajat Keparahan Melasma

Lestari, Andriani Fuji (2024) Pengaruh Pemberian Puding Dadih terhadap Nilai Transepidermal Water Loss, Skin Capacitance, dan Derajat Keparahan Melasma. S2 thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (cover dan asbtrak)
cover dan abstrak.pdf - Published Version

Download (183kB)
[img] Text (bab 1)
BAB 1.pdf - Published Version

Download (59kB)
[img] Text (bab 7)
BAB 7.pdf - Published Version

Download (146kB)
[img] Text (dafar pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (232kB)
[img] Text (tesis full)
Tesis dr. Andriani Fuji Lestari (ready).pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Melasma merupakan tantangan medis dengan tingkat kejadian tinggi, resistensi terhadap terapi, dan kecenderungan untuk rekurensi, terutama pada tipe kulit Fitzpatrick III-IV di wilayah tropis. Berbagai metode terapi, termasuk agen depigmentasi dan probiotik, digunakan untuk mengatasinya. Dadih, makanan tradisional Minangkabau yang mengandung probiotik, memiliki potensi sebagai alternatif dalam penatalaksanaan melasma. Tujuan: Mengetahui pengaruh pemberian puding dadih terhadap nilai transepidermal water loss (TEWL), skin capacitance (SC), dan derajat keparahan melasma pada minggu ke-4 dan 8. Subjek dan Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental acak, tersamar ganda, dengan metode pretest-posttest control group design. Sampel penelitian terdiri dari 2 kelompok dengan 18 orang sampelsetiap kelompok. Kelompok perlakuan diberikan puding dadih 6x seminggu dengan jumlah bakteri asam laktat (BAL) 1.9x107 – 3.8x108 cfu/g. Kelompok kontrol diberikan plasebo. Evaluasi nilai TEWL, SC, dan derajat keparahan melasma pada minggu ke-0, 4, dan 8. Hasil: Gambaran karakteristik melasma paling banyak pada kelompok usia ≥50 tahun, pendidikan menengah 52.8%, durasi melasma 1-5 tahun (66.7%), durasi pajanan UV <1 jam/hari (86.1%), distribusi sentrofasial 86.1%, tipe melasma campuran 100%, tiga faktor risiko terbanyak berupa pajanan sinar matahari, riwayat kehamilan sebelumnya, dan keturunan. Pemberian puding dadih menunjukkan perbedaan yang bermakna pada nilai TEWL dan SC kulit intralesi dan perilesi dan derajat keparahan melasma kelompok perlakuan pada minggu ke-4 dan 8 dibandingkan kunjungan awal (p<0.05). Hasil yang bermakna juga didapatkan terhadap nilai TEWL, SC, dan derajat keparahan melasma kelompok perlakuan dibandingkan dengan kelompok kontrol (p<0.05). Kesimpulan: Probiotik dadih dapat menjadi pilihan terapi yang aman untuk melasma. Disarankan penelitian jangka panjang untuk efektivitas dan keamanan, perbandingan dadih dalam berbagai sediaan (serum, gel, solutio), serta perbandingan pemberian dadih oral dan topikal untuk menentukan metode terapi terbaik.

Item Type: Thesis (S2)
Supervisors: Dr. dr. Satya Wydya Yenny, Sp.DVE, Subsp.DKE, M.Ag,FINSDV, FAADV dr. Gardenia Akhyar, Sp.DVE, Subsp.DAI, FINSDV, FAADV
Uncontrolled Keywords: BAL; corneometer; hidrasi kulit; mMASI; tewameter
Subjects: R Medicine > RC Internal medicine
Divisions: Fakultas Kedokteran > Sp-1 Dermatologi Venereologi dan Estetika
Depositing User: s2 Program Pendidikan Dokter Spesialis
Date Deposited: 07 Aug 2024 10:37
Last Modified: 29 Oct 2024 00:31
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/472880

Actions (login required)

View Item View Item