Putri, Amanda Zulfika (2024) Profil Metabolit Minyak Atsiri Temu Kunci (Boesenbergia rotunda L.Mansf) serta Uji Aktivitas Antibakteri dan Anti-aging secara In Vitro. S1 thesis, Universitas Andalas.
Text (COVER, ABSTRAK)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (147kB) |
|
Text (BAB I Pendahuluan)
BAB I Pendahuluan.pdf - Published Version Download (96kB) |
|
Text (BAB 5 Penutup)
BAB akhir.pdf - Published Version Download (85kB) |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTARPUSTAKA.pdf - Published Version Download (191kB) |
|
Text (Full Text)
SKRIPSI_AMANDA ZULFIKA PUTRI_2011012046.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only until 7 August 2030. Download (2MB) |
Abstract
Infeksi bakteri dan penuaan pada kulit merupakan masalah yang sering dihadapi masyarakat. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat menyebabkan resistensi. Disamping itu, penggunaan agen anti-penuaan seperti turunan retinoid dan hidroquinon dapat menyebabkan iritasi kulit dan bersifat karsinogenik sehingga, perlu eksplorasi produk dari bahan alam seperti minyak atsiri temu kunci. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kandungan kimia, aktivitas antibakteri, dan anti-penuaan dari minyak atsiri temu kunci. Minyak atsiri temu kunci diperoleh dengan metode hidrodestilasi dan dianalisis kandungannya menggunakan spektroskopi GC-MS. Aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode dilusi terhadap bakteri Gram positif Staphylococcus aereus ATCC 25923 dan Gram negatif Escherichia coli ATCC 25922. Sementara itu, aktivitas anti-aging dianalisis menggunakan metode penghambatan enzim tirosinase dan kolagenase. Hasil analisis GC-MS menunjukkan senyawa utama minyak atsiri temu kunci adalah Champor (28,433%), diikuti oleh Ocimene (16,689%), Geraniol (16,503%), Eucalyptol (10,854%), Terpineol (7,527%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak atsiri temu kunci memiliki Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) dan Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) sebesar 100 mg/mL untuk kedua bakteri uji. Nilai IC50 minyak atsiri temu kunci terhadap enzim tirosinase adalah 2,897 mg/ml dan tidak menghambat enzim kolagenase. Dapat disimpulkan bahwa, minyak atsiri temu kunci memiliki potensi sebagai agen anti-penuaan melalui penghambatan enzim tirosinase, namun memiliki potensi yang lemah dan tidak efektif sebagai antibakteri.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Supervisors: | Prof.apt. Dachriyanus,Ph.D; Dr. (Nat.Prod.Chem).Yohannes Alen,MSc |
Uncontrolled Keywords: | Minyak atsiri Temu kunci, antibakteri,antipenuaan enzim tirosinase, enzim kolagenase. |
Subjects: | Q Science > QK Botany R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology R Medicine > RS Pharmacy and materia medica R Medicine > RV Botanic, Thomsonian, and eclectic medicine |
Divisions: | Fakultas Farmasi |
Depositing User: | S1 Fakultas Farmasi |
Date Deposited: | 07 Aug 2024 09:06 |
Last Modified: | 01 Nov 2024 07:17 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/472869 |
Actions (login required)
View Item |