Riendra, Muhammad (2024) Pengaruh Pemberian Epigallocatechin-3-gallate (EGCG) Gambir Terhadap Perkembangan Fibrosis Pleura Pada Kultur Jaringan Pleura Viseral Penderita Empiema. Doctoral thesis, Universitas Andalas.
Text (Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (944kB) |
|
Text (BAB 1 Pendahuluan)
BAB 1 Pendahuluan.pdf - Published Version Download (818kB) |
|
Text (BAB 5 Penutup)
BAB 5 Penutup.pdf - Published Version Download (870kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (622kB) |
|
Text (Disertasi Fulltext)
disertasi fulltext.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (6MB) |
Abstract
Fibrosis pleura adalah penyakit yang biasanya diakibatkan oleh berbagai proses infeksi seperti empiema. Peningkatan ekspresi sel fibroblas, Signal peptide-CUB-EGF domain-containing protein 3 (SCUBE3), dan Transforming Growth Factor-β1 (TGF-β1) telah dianggap mempengaruhi proses fibrosis pada banyak jaringan. Namun, peningkatan ekspresi faktor-faktor ini belum pernah dinilai pada fibrosis pleura. Proses fibrosis diketahui dapat dicegah dengan Epigallocatechin-3-gallate (EGCG) yang merupakan zat aktif paling ampuh yang terdapat pada daun gambir (Uncaria gambir Roxb). Oleh karena itu, diperlukan penelitian untuk mengetahui potensi EGCG dalam menghambat proses fibrosis pleura akibat empiema. Penelitian eksperimental dengan desain posttest only controlled group design dilakukan terhadap seluruh pasien yang menjalani operasi dekortikasi fibrosis pleura akibat empiema di RSUP Dr. M. Djamil, Padang, Indonesia pada periode 1 Maret hingga 30 April 2024. Sampel kasus diambil secara consecutive sampling dan didapatkan tiga pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Kemudian masing-masing sampel dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan perlakuan, yaitu kelompok kontrol, kelompok pemberian EGCG 50 μg, dan kelompok pemberian EGCG 100 μg yang diinkubasi selama 24 dan 72 jam. Ekspresi sel fibroblas diperiksa dengan menggunakan teknik imunohistokimia dan dihitung berdasarkan Immunoreactive Score (IRS). Kami menggunakan RT-PCR untuk menentukan ketebalan lapisan pleura, ekspresi gen SCUBE3, dan TGF-β1. Data diuji dengan menggunakan uji ANOVA dan Least Significant Difference (LSD). Sampel dengan pemberian EGCG 50 μg yang diinkubasi 72 jam memiliki jumlah ekspresi sel fibroblas terkecil dengan skor IRS (+1). Sampel dengan pemberian EGCG 50 μg dan 100 μg memiliki ketebalan jaringan pleura yang lebih kecil dibandingkan dengan sampel kontrol (p=0,001) (p=0,013) dengan waktu inkubasi 24 jam dan (p=0,001) dengan waktu inkubasi 72 jam. Terdapat perbedaan yang signifikan pada ekspresi SCUBE3 antara kelompok pemberian EGCG 50 μg dan 100 μg dengan kelompok kontrol sediaan 2x2 cm yang diinkubasi 72 jam (p=0,025) (p=0,005). Perbedaan yang signifikan pada ekspresi TGF-β1 ditemukan pada kelompok kontrol dengan kelompok EGCG 50 μg sediaan 1x1 yang diinkubasi 24 jam. Perbedaan yang bermakna juga ditemukan antara kelompok EGCG 50 μg dan 100 μg dan kelompok kontrol pada preparat 2x2 cm dengan inkubasi 72 jam (p=0.007) (p=0.005). Penelitian ini menunjukkan bahwa EGCG memiliki potensi untuk mencegah perkembangan penebalan lapisan pleura pasien empiema dengan cara menurunkan sel fibroblast, SCUBE3, dan ekspresi TGF-β1 pada pasien empiema pleura. Kata kunci : Empiema, Jaringan Pleura, Epigallocatechin-3-gallate, Transforming Growth Factor-β, SCUBE3
Item Type: | Thesis (Doctoral) |
---|---|
Primary Supervisor: | Prof. dr. Nur Indrawaty Lipoeto, MSc., PhD., Sp.GK |
Subjects: | R Medicine > RZ Other systems of medicine |
Divisions: | Pascasarjana (S3) |
Depositing User: | s3 Biomedik kedokteran |
Date Deposited: | 05 Aug 2024 03:07 |
Last Modified: | 05 Aug 2024 03:07 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/472024 |
Actions (login required)
View Item |