Makna Simbolik Ritual Sekujang Masyarakat Suku Bangsa Serawai (Studi Kasus: Desa Talang Benuang Kecamatan Air Periukan Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu)

Nindya, Dwi Amanda (2024) Makna Simbolik Ritual Sekujang Masyarakat Suku Bangsa Serawai (Studi Kasus: Desa Talang Benuang Kecamatan Air Periukan Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu). Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version

Download (141kB)
[img] Text (Bab 1)
Bab I.pdf - Published Version

Download (323kB)
[img] Text (Bab V)
BAB V.pdf - Published Version

Download (77kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (137kB)
[img] Text (Skripsi Fulltext)
FULL SKRIPSIIII.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

ABSTRAK Nindya Dwi Amanda, 1910821027, Skripsi S1. Departemen Antropologi Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Andalas, Padang, 2024. Judul: Makna Simbolik Ritual Sekujang Masyarakat Suku Bangsa Serawai (Studi Kasus: Desa Talang Benuang Kecamatan Air Periukan Kabupaten Seluma Provinsi Bnegkulu). Fajri Rahman, S.Sos, M.A Pembimbing 1 dan Dr. Zainal Arifin, M.Hum Pembimbing II. Selama hari raya Idul Fitri, masyarakat suku bangsa Serawai di Desa Talang Benuang menyaksikan fenomena menarik yang disebut ritual sekujang. Prosesi sekujang adalah arak-arakan keliling kota untuk meminta kue menggunakan kostum antu-antu, yang biasanya disebut sekura. Istilah "sekujang" berasal dari kata "ujang", yang berarti nama orang yang pertama kali melakukan ritual dengan kostum antu-antu. Ritual sekujang ini dilakukan oleh suku bangsa Serawai setiap tahun pada malam rayo pertamo (2 syawal). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan dan mendekripsikan cara ritual sekujang dilakukan oleh masyarakat suku bangsa Serawai di Desa Talang Benuang, serta untuk menemukan makna simbolik yang terkandung dalam ritual tersebut. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang menggunakan pendekatan analisis deskriptif dan menggunakan observasi, wawancara, studi kepustakaan, dan dokumentasi sebagai metode pengumpulan data. Pada penelitian ini, pemilihan informan dilakukan secara sengaja berdasarkan tujuan dan tujuan penelitian. Informan pelaku dan pengamat adalah dua kategori informan yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat suku bangsa Serawai di Desa Talang Benuang melakukan ritual sekujang dalam beberapa tahap. Tetuo sekujang memimpin prosesi ritual sekujang, yang terdiri dari beberapa tahap yaitu (1) meminta izin atau pamit kepada kepala desa; (2) rapat penentuan sekuro (anggota sekujang); (3) latihan tari adat; (4) bebalut; (5) kenurian; (6) pengarahan; (7) tari adat; (8) mengunjungi rumah warga untuk meminta kue; (9) berdoa di masjid dan makan bersama. Makna simbolik yang terkandung di dalam ritual sekujang, yaitu makna simbolik ritual sekujang sebagai penghormatan bagi jemo putus (arwah terputus), makna simbolik ritual sekujang sebagai solidaritas sosial antar anggota komunitas, dan makna simbolik ritual sekujang sebagai identitas budaya masyarakat suku bangsa serawai di Desa Talang Benuang. Kata kunci : Antu-Antu, Ritual, Sekujang, Sekuro, Serawai

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: Fajri Rahman, S.Sos, M.A
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Antropologi
Depositing User: S1 Antropologi Sosial
Date Deposited: 03 Jun 2024 07:02
Last Modified: 03 Jun 2024 07:02
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/468469

Actions (login required)

View Item View Item