Makarim, Anbar (2024) Anak-Anak Pengamen Ondel-ondel: Studi Kasus 3 Kelompok Pengamen Ondel-ondel. Diploma thesis, Andalas University.
Text (Abstrak)
Cover & Abstrak.pdf - Published Version Download (431kB) |
|
Text (BAB I)
BAB I (Pendahuluan).pdf - Published Version Download (525kB) |
|
Text (BAB V)
BAB V (Penutup).pdf - Published Version Download (205kB) |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (357kB) |
|
Text (SKRIPSI FULL)
anjay.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Penelitian ini berfokus pada anak-anak berusia 6-17 tahun yang menjadi pengamen Ondel-ondel. Anak-anak tersebut menjadi pengamen salah satunya yaitu akibat kondisi ekonomi yang sulit, menyebabkan mereka putus sekolah dan menjadi pengamen Ondel-ondel. Anak-anak ini menjadi pengamen dinaungi oleh sanggar yang menyediakan Ondel-ondel sebagai alat untuk mengamen, untuk itu pengorganisasian dan bagi hasil anak-anak tersebut dikaji dalam penelitian ini. Sebelumnya akan dibahas pula bagaimana aktivitas anak-anak tersebut dalam mengamen Ondel-ondel beserta latar belakang singkat dari anak-anak tersebut. Dibutuhkan pula pandangan masyarakat dan pemerintah Kecamatan dalam memandang fenomena anak-anak pengamen Ondel-ondel ini. Lokasi penelitian terletak di Jalan H. Abdul Halim, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Teknik penentuan informan menggunakan purposive sampling dalam menentukan sampel, penelitian ini menjadikan tiga kelompok pengamen Ondel-ondel dan pemilik sanggar sebagai informan kunci lalu masyarakat dan pemerintah Kecamatan sebagai informan biasa. Teknik pengumpulan data melibatkan observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi literatur. Analisis data dilakukan dengan mengorganisir data, selanjutnya mereduksi data dan terakhir penyajian data berupa hasil penelitian berbentuk deskripsi yang di analisis dengan data yang diperoleh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas ketiga kelompok pengamen Ondel-ondel ini relatif sama. Pengorganisasian dan bagi hasil yang ditetapkan oleh sanggar tidak memberatkan anak-anak tersebut, mereka hanya diberikan tarif harian yang harus diberikan kepada sanggar sebesar empat puluh lima hingga lima puluh lima ribu rupiah per hari. Pandangan masyarakat atas fenomena anak-anak pengamen Ondel-ondel ini yaitu mereka merasa tidak bisa melakukan apapun untuk membantu anak tersebut untuk keluar dari zona terpuruk ini selain dengan memberikan mereka uang sebagai apresiasi mereka dalam melakukan aktivitas mengamen. Masyarakat pun tidak ada melayangkan keluhan terkait anak-anak ini kepada pemerintah Kecamatan Bojonggede. Maka dari itu tidak ada pula tindakan lebih lanjut dari pihak yang berwenang walaupun keberadaan anak-anak pengamen Ondel-ondel ini dapat dikatakan cukup mengganggu aktivitas masyarakat, khususnya pada Jalan H. Abdul Halim. Pemerintah Kecamatan sangat menyayangkan fenomena ini tetapi tidak bisa membantu lebih selain mendukung dengan memberikan uang kepada mereka.
Actions (login required)
View Item |