Kecernaan Serat Kasar, Retensi Nitrogen dan Energi Metabolisme Ransum Ayam Petelur yang Mengandung Rumput Laut Coklat Turbinaria decurrens Fermentasi

Aisyah, Nuri (2024) Kecernaan Serat Kasar, Retensi Nitrogen dan Energi Metabolisme Ransum Ayam Petelur yang Mengandung Rumput Laut Coklat Turbinaria decurrens Fermentasi. Diploma thesis, Universitas Andalas.

	Text (Cover dan abstrak) Cover.pdf Download (460kB)
	Text (BAB I) BAB I.pdf - Published Version Download (82kB)
	Text (BAB V) BAB V.pdf - Published Version Download (51kB)
	Text (Daftar Pustaka) Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (91kB)
	Text (Skripsi full text) Full Skripsi AISYAH NURI.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecernaan serat kasar, retensi nitrogen dan energi metabolisme ransum ayam petelur yang mengandung rumput laut coklat Turbinaria decurrens fermentasi (rumput laut ini telah diturunkan kadar garamnya dan difermentasi dengan MOL Nasi). Penelitian ini menggunakan 24 ekor ayam petelur (20 ekor untuk perlakuan dan 4 ekor untuk N endogenus) umur 72 minggu dengan berat rata-rata 2 kg/ekor yang ditempatkan dalam kandang metabolik berukuran 40 x 25 x 40 cm. Tiap kandang diisi 1 ekor ayam yang dilengkapi dengan tempat minum. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 Perlakuan terdiri dari A (0% RLTdF), B (6% RLTdF), C (12% RLTdF), dan D (18% RLTdF). Peubah yang diamati adalah kecernaan serat kasar, retensi nitrogen dan energi metabolisme ransum ayam petelur. Hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa pemberian RLTdF dalam ransum berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap kecernaan serat kasar dan retensi nitrogen, dan berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap energi metabolisme. Terjadi peningkatan pada kecernaan serat kasar, retensi nitrogen dan energi metabolisme dengan meningkatnya pemberian RLTdF dalam ransum. Kesimpulan dari penelitian ini adalah peningkatan RLTdF dalam ransum ayam petelur dapat digunakan sampai level 18% yang mampu meningkatkan kecernaan serat kasar, retensi nitrogen dan energi metabolisme. Pada kondisi ini diperoleh kecernaan serat kasar 58,40%, retensi nitrogen 54,36% dan energi metabolisme 2758,03 Kkal/kg.

Actions (login required)

View Item