PENGGAMBARAN KONSEP LIBERATING MASCULINITY PADA FILM ANIMASI ANAK (Analisis Wacana Kritis Van Dijk dalam Film Trilogi How to Train Your Dragon)

MUTIARA ABNA, ASSA (2022) PENGGAMBARAN KONSEP LIBERATING MASCULINITY PADA FILM ANIMASI ANAK (Analisis Wacana Kritis Van Dijk dalam Film Trilogi How to Train Your Dragon). Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Skripsi Fulltet)
FISIP ILMU KOMUNIKASI 2022 MUTIARA ABNA ASSA 1710861018.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (16MB)

Abstract

Tayangan televisi dan film secara signifikan berperan sebagai model gagasan dan penggambaran konsep gender bagi anak. Film yang rutin berfokus pada konsep maskulinitas terbatas akan menyulitkan anak laki-laki untuk mengintegrasikan aspek dasar kemanusiaannya. Mereka dianggap harus kuat, berotot, mewajari tindak kekerasan, dan menghilangkan sisi emosional dalam diri. Film trilogi How to Train Your Dragon mencoba mendobrak batasan tersebut dengan menggambarkan konsep maskulinitas yang lebih terbuka. Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk melakukan kajian paradigma kritis terhadap penggambaran konsep liberating masculinity yang ditampilkan ketiga film tersebut melalui Analisis Wacana Kritis Van Dijk. Peneliti juga menganalisis peran ketiganya sebagai media komumkasi dan sosialisasi gender pada anak. Analisis wacana ini difokuskan pada dimensi teks, kognisi sosial, dan konteks sosial dengan penerapan teori hegemoni maskulinitas. Untuk memperoleh data, dilakukan metode studi literatur, studi dokumentasi dan wawancara informan pasangan anak dan orang tua yang menonton film trilogi tersebut. Hasil penelitian menunjukkan film trilogi ini menggambarkan konsep liberating masculinity meliputi rasa welas asih,koneksi, keingintahuan, keberanian, dan komitmen. Hal ini khususnya digambarkan oleh Hiccup yang bisa menjadi seorang pemimpin heroik tanpa harus mempertahankan sifat hipcrmaskulin dan melanggengkan budaya patriarki, melainkan dengan sikap yang lembut, penuh empati, dan menjadikan perang atau kekerasan sebagai pilihan terakhir. Film ini juga berperan sebagai media sosialisasi dan komunikasi gender dengan penyampaian pesan inklusif melalui penggambaran proses pencarian jati diri Hiccup sebagai laki-laki disabilitas. Hal ini mengajarkan anak-anak untuk berani mengatasi keraguan diri dan tumbuh dewasa dengan nilai-nilai kemanusiaan dalam diri mereka serta perluasan dari makna idcntitas seseorang terlepas dari keadaan fisiknya.

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: Dr. .Sarmiati. M.Si. Vitania Yulia. M.A
Uncontrolled Keywords: Analisis wacana kritis, Film animasi. How to Train Your Dragon,Laki-laki, Maskulinitas
Subjects: H Social Sciences > HE Transportation and Communications
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Komunikasi
Depositing User: Monalisa Fitri Andres
Date Deposited: 18 Apr 2024 04:27
Last Modified: 18 Apr 2024 04:27
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/466003

Actions (login required)

View Item View Item