HUBUNGAN FAKTOR RISIKO GANGGUAN PENDENGARAN PADA BAYI BARU LAHIR DENGAN HASIL PEMERIKSAAN OTOACOUSTIC EMISSION DI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG

Wasilah, Alifah (2024) HUBUNGAN FAKTOR RISIKO GANGGUAN PENDENGARAN PADA BAYI BARU LAHIR DENGAN HASIL PEMERIKSAAN OTOACOUSTIC EMISSION DI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Abstrak+ Cover)
Abstrak.pdf - Published Version

Download (444kB)
[img] Text (Bab 1 Pendahuluan)
Bab 1 Pendahuluan.pdf - Published Version

Download (302kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (240kB)
[img] Text (Bab 7 Penutup)
Bab 7 Penutup.pdf - Published Version

Download (245kB)
[img] Text (Skripsi Full Text)
skripsi full text.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (12MB)

Abstract

Gangguan pendengaran merupakan kondisi terganggunya kemampuan dalam proses mendengar seseorang. Gangguan pendengaran pada bayi baru lahir bisa menyebabkan terjadinya keterlambatan perkembangan bahasa dan gangguan komunikasi. Gangguan pendengaran pada bayi baru lahir dihubungkan dengan beberapa faktor risiko. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor risiko gangguan pendengaran pada bayi baru lahir dengan hasil pemeriksaan OAE jenis Distortion Product OAE (DPOAE) di RSUP Dr. M. Djamil Padang tahun 2022. Penelitian ini bersifat analitik dengan desain cross-sectional, teknik pengambilan sampel yaitu Consecutive Sampling dengan jumlah sampel 109 bayi baru lahir yang dirawat di NICU. Analisis data dilakukan dengan univariat, bivariat, multivariat dengan uji Chi Square menggunakan program komputer. Hasil analisis univariat menunjukkan sampel terbanyak adalah laki laki, preterm, asfiksia, penggunaan obat ototoksik, jenis persalinan dengan tindakan dan hanya sebagian kecil terdapat kejadian hiperbilirubinemia, Berat Bayi Lahir Sangat Rendah (BBLSR), riwayat infeksi TORCHS ibu dan riwayat genetik gangguan pendengaran, hasil OAE paling banyak pass bilateral, diikuti refer bilateral dan refer unilateral. Hasil uji bivariat faktor risiko gangguan pendengaran bayi baru memiliki hubungan bermakna pada asfiksia (p=0,006), penggunaan obat ototoksik (p=0,014), infeksi TORCHS pada ibu (0,028), berat badan lahir (p=0,001) dan tidak terdapat hubungan bermakna pada bayi preterm (p= 0,369), jenis persalinan (1,000), hiperbilirubinemia (0,326), riwayat genetik dengan gangguan pendengaran (1,000). Analisis multivariat faktor risiko yang paling berpengaruh adalah asfiksia (OR: 10,537, 95%CI: 1,310-84,749). Kesimpulan penelitian ini terdapat hubungan yang bermakna antara kejadian asfiksia, riwayat penggunaan obat ototoksik, infeksi TORCHS pada ibu dan berat badan lahir dengan hasil OAE pada bayi baru lahir. Asfiksia menjadi faktor risiko paling berpengaruh terhadap gangguan pendengaran di RSUP Dr. M. Djamil Padang.

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: Afdal, Dr.dr, Sp.A, M. Biomed
Uncontrolled Keywords: Gangguan pendengaran, bayi baru lahir, Otoacoustic emission(OAE)
Subjects: R Medicine > RF Otorhinolaryngology
Divisions: Fakultas Kedokteran
Depositing User: S1 Pendidikan Kedokteran
Date Deposited: 25 Mar 2024 07:03
Last Modified: 25 Mar 2024 07:03
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/465813

Actions (login required)

View Item View Item