AHMAD PAJRI, PAJRI (2024) PELAKSANAAN ASESMEN RISIKO DAN KEBUTUHAN TERHADAP WARGA BINAAN KHUSUS NARKOTIKA PADA LAPAS NARKOTIKA KELAS III SAWAHLUNTO. Diploma thesis, UNIVERSITAS ANDALAS PADANG.
Text (COVER DAN ABSTRAK)
COVER & ABSTRAK.pdf - Published Version Download (897kB) |
|
Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version Download (610kB) |
|
Text (BAB AKHIR)
BAB AKHIR.pdf - Published Version Download (533kB) |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (537kB) |
|
Text (SKRIPSI FULL TEXT)
SKRIPSI FULL.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Pelaksanaan asesmen risiko dan kebutuhan terhadap warga binaan khusus narkotika pada Lapas Narkotika Kelas III Sawahlunto pada dasarnya adanya alasan lain yang dimuat dalam Pasal 36 ayat 4 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan bahwa asesmen risiko dan kebutuhan menyangkut dengan kebutuhan pembinaan risiko melarikan diri risiko berbahaya bagi orang lain dan kesehatan mental fisik dan psikologis warga binaan masyarakat khusus narkotika. Bapas Kelas I Padang telah meregistrasi permintaan asesmen dari Lapas Narkotika Kelas III Sawahlunto yang dilaksanakan pada tahun 2022. Rumusan Masalah: Bagaimana Pelaksanaan Asesmen Risiko Dan Kebutuhan Terhadap Warga Binaan Khusus Narkotika Pada Lapas Narkotika Kelas III Sawahlunto? Serta Bagaimana Kendala dan Solusi yang Dihadapi dalam Pelaksanaan Asesmen Risiko dan Kebutuhan di Lapas Narkotika Kelas III Sawahlunto? Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis empiris yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengkaji suatu aturan diimplementasikan. Berdasarkan penelitian ini diperoleh hasil belum terlaksana secara optimal di lapangan. Mengingat pelaksanaan asesmen risiko dan kebutuhan ini yang dilaksanakan oleh Bapas Kelas I Padang terhadap warga binaan pemasyarakatan di Lapas Narkotika Kelas III Sawahlunto yang dalam pelaksanaan asesmen dilakukan oleh pembimbing kemasyarakatan ini menggunakan beberapa instrumen seperti instrumen screening penempatan narapidana (ISPN), instrumen asesmen risiko residivis Indonesia (RRI), dan asesmen kebutuhan Kriminogenik. Pelaksanaan asesmen ini nantinya dapat menentukan program pembinaan yang dapat dilakukan terhadap warga binaan pemasyarakatan seperti pembinaan kemandirian dan kepribadian. Kendala yang dihadapi oleh Bapas Kelas I Padang berkaitan dengan jarak yang jauh, minimnya anggaran, kurangnya koordinasi, serta tidak aktifnya pos Bapas di Sumatera Barat yang menyebabkan luasnya wilayah kerja Bapas Kelas I Padang. Upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu pengaktifan pos Bapas sebagai bentuk antisipasi, terkait pendirian Bapas di setiap Kabupaten atau Kotamadya menurut Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Nelwitis, S.H., M.H |
Uncontrolled Keywords: | Kata Kunci : Sistem Pemasyarakatan, Warga Binaan Khusus Narkotika, Pelaksanaan Asesmen Risiko dan Kebutuhan. |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum |
Depositing User: | S1 Ilmu Hukum |
Date Deposited: | 29 Feb 2024 04:05 |
Last Modified: | 29 Feb 2024 04:05 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/464319 |
Actions (login required)
View Item |