GAMBARAN PASIEN ULKUS KORNEA DI BANGSAL RAWAT INAP BAGIAN MATA RSUP DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2016-2017

Fielzah Intan, Miranda (2019) GAMBARAN PASIEN ULKUS KORNEA DI BANGSAL RAWAT INAP BAGIAN MATA RSUP DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2016-2017. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (Abstrak)
Abstrak.pdf - Published Version

Download (311kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Pendahuluan)
BAB 1 Pendahuluan.pdf - Published Version

Download (320kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Penutup)
BAB 6 Penutup.pdf - Published Version

Download (175kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (310kB) | Preview
[img] Text
Skripsi Fulltext.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)

Abstract

ABSTRACT DESCRIPTION OF CORNEAL ULCER IN THE EYE DEPARTMENT UNIT OF RSUP DR. M. DJAMIL PADANG IN 2016-2017 By Fielzah Intan Miranda Corneal ulcer is an eye disorder that threatens vision in all groups of age and gender. The epidemiological pattern of corneal ulcer varies greatly from one to another country, and become second most leading cause of blindness after cataract in many developed countries.The aim of this study is to determine the description of corneal ulcer in the Eye Department Unit of RSUP Dr. M Djamil Padang in 2016-2017. This research is an observational descriptive study with a cross-sectional approach. The sampling is done using total sampling method, with population consists of 77 medical records data, and 75 patients as sample because fulfilling the inclusion and exclusion criteria. The most prevalent corneal ulcers cases (93,33%) are infectious corneal ulcer. Corneal ulcer (68%) occured a lot in male patients, group age average from 30-60 years old (69,33%). The most common occupation (58,57%) of infectious corneal ulcer patients is farmer/laborer, with trauma as the most prevalent predisposing factor (95,71%). Contrast with non-infectious corneal ulcer which are all autoimun. The highest severity level (69,33%) is moderate level. More than half (55,71%) infectious corneal ulcer treated with only medicamentosa, whereas the rest with surgical procedure outside the medicamentosa. Contrast with non-infectious corneal ulcer the treatment is all surgery. The most complication (25,33%) is perforation. Corneal ulcers in eye center unit of RSUP Dr. M. Djamil Padang in 2016-2017 generally are infectious cases, dominant in male, group age 30-60 years old, occupation farmer/laborer. The most infectious corneal ulcer predisposing factor is eye trauma, while non-infectious corneal ulcer is all autoimun. Most of patients came with moderate severity level, and the most complication is perforation. Keywords: Corneal ulcer, predisposing factor, severity. ABSTRAK GAMBARAN PASIEN ULKUS KORNEA DI BANGSAL RAWAT INAP BAGIAN MATA RSUP DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2016-2017 Oleh Fielzah Intan Miranda Ulkus kornea merupakan gangguan mata yang mengancam penglihatan pada semua kelompok umur dan jenis kelamin. Pola epidemiologi ulkus kornea sangat bervariasi dari satu negara dengan negara lain, dan menjadi penyebab kebutaan kedua setelah katarak dibanyak negara berkembang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pasien ulkus kornea di Bangsal Rawat Inap Bagian Mata RSUP Dr. M. Djamil Padang tahun 2016-2017. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode total sampling, dengan populasi terdiri dari 77 data rekam medik, dan 75 pasien dijadikan sampel karena memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Kasus ulkus kornea terbanyak (93,33%) adalah ulkus kornea infeksi. Ulkus kornea (68%) diderita oleh laki-laki, kelompok umur 30-60 tahun (69,33%). Pekerjaan terbanyak (58,57%) pasien ulkus kornea infeksi adalah buruh/petani, dengan trauma mata menjadi faktor predisposisi terbanyak (95,71%). Berbeda dengan ulkus kornea non-infeksi yang semuanya adalah autoimun. Derajat keparahan terbanyak (69,33%) adalah sedang. Pasien ulkus kornea infeksi lebih dari separuh (55,71%) ditatalaksana dengan medikamentosa saja, berbeda dengan ulkus kornea non-infeksi tatalaksana yang dilakukan semuanya adalah operasi. Komplikasi terbanyak (25,33%) adalah perforasi. Ulkus kornea di Bangsal Rawat Inap Bagian Mata RSUP Dr. M. Djamil Padang tahun 2016-2017 umumnya adalah kasus infeksi, dominan pada laki-laki, kelompok umur 30-60 tahun, pekerjaan petani/buruh. Faktor predisposisi terbanyak ulkus kornea infeksi adalah trauma mata, sementara ulkus kornea non-infeksi semuanya autoimun. Sebagian besar pasien datang dengan derajat keparahan sedang, dan komplikasi terbanyak adalah perforasi. Kata Kunci: Ulkus kornea, faktor predisposisi, derajat keparahan.

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: dr. Havriza Vitresia, Sp.M(K)
Subjects: R Medicine > RE Ophthalmology
Divisions: Fakultas Kedokteran
Depositing User: S1 Pendidikan Kedokteran
Date Deposited: 02 Jul 2019 12:27
Last Modified: 02 Jul 2019 12:27
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/46395

Actions (login required)

View Item View Item