Mareta, Puri Nur Ayu Ningsih (2024) PENEMBAKAN BALON UDARA TANPA AWAK (UNMANNED FREE BALLOON) DITINJAU DARI CONVENTION ON INTERNATIONAL CIVIL AVIATION 1944 (STUDI KASUS BALON UDARA CHINA DI AMERIKA SERIKAT). Diploma thesis, Universitas Andalas.
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (64kB) |
|
Text (Bab 1)
Bab I - PENDAHULUAN.pdf - Published Version Download (323kB) |
|
Text (Bab 4)
Bab IV - PENUTUP.pdf - Published Version Download (89kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR KEPUSTAKAAN.pdf - Published Version Download (185kB) |
|
Text (Skripsi Full Text)
E-SKRIPSI - MARETA PURI NUR AYU NINGSIH (2010111074).pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Kedaulatan negara diruang udara yang bersifat complete dan exclusive adalah konsep hukum yang sudah diakui sebagai sebuah rezim hukum internasional, namun terdegradasi dengan banyaknya pelanggaran kedaulatan di udara. Salah satu praktik pelanggaran ruang udara dapat dilihat dari fenomena balon udara milik Pemerintah China yang melayang di daerah Amerika Serikat (AS). Sebagai negara berdaulat yang wilayah udaranya dilanggar maka negara tersebut dapat melakukan prosedur intersepsi. Sehingga menjadi perdebatan tentang penembakan balon udara oleh AS karena dianggap tidak sesuai dengan ketentuan hukum udara internasional. Oleh karena itu, penelitian ini berfokus pada dua hal. Pertama, bagaimana pengaturan balon udara tanpa awak (unmanned free balloon) dalam hukum udara internasional? Kedua, bagaimana penembakan balon udara China oleh Amerika Serikat ditinjau dari aspek hukum udara internasional? Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif dengan spesifikasi penelitian deskriptif serta dianalisis melalui studi kepustakaan dan metode analisis data menggunakan yuridis kualitatif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa balon udara China termasuk ke dalam jenis balon udara tanpa awak (unmanned free balloon) dalam ketentuan Appendix 4 Annex 2 Konvensi Chicago 1944 tentang Unmanned Free Balloon. Dalam menentukan keabsahan penembakan balon udara China oleh AS, maka balon udara harus ditentukan apakah termasuk ke dalam pesawat udara negara (state aircraft) atau pesawat udara sipil (civil aircraft). Berdasarkan analisis jenis pesawat udara, unmanned free balloon milik otoritas China dikategorikan sebagai state aircraft. Selanjutnya, peluncuran unmanned free balloon milik otoritas China melanggar ketentuan peluncuran balon udara dan melanggar wilayah kedaulatan AS dengan memasuki area terlarang (prohibited zone). Namun, ketentuan intersepsi tidak dapat dilakukan terhadap unmanned free balloon China karena bukan termasuk civil aircraft sehingga Pasal 3bis dan ketentuan Annex 2 Konvensi Chicago 1944 tentang Rules of Air tidak berlaku. Sekaligus terdapat kekosongan prosedur intersepsi untuk pesawat sipil tanpa awak karena dibutuhkan komunikasi dua arah. Sehingga, penembakan unmanned free balloon milik China didasarkan pada ketentuan Pasal 1 Konvensi Chicago 1944 terkait kedaulatan negara AS atas wilayah udaranya.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Dr. Delfiyanti, S.H., M.H., Dewi Enggriyeni, S.H., M.H. |
Uncontrolled Keywords: | Aspek Hukum, Penembakan, Balon Udara Tanpa Awak (Unmanned Free Balloon), Hukum Udara Internasional, dan Studi Kasus Cina - Amerika Serikat |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum |
Depositing User: | S1 Ilmu Hukum |
Date Deposited: | 27 Feb 2024 07:48 |
Last Modified: | 27 Feb 2024 07:48 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/463705 |
Actions (login required)
View Item |