Olfino, Adydtia (2024) PENGOBATAN TRADISIONAL TAWA NAN AMPEK DALAM MENGOBATI KATAGURAN (Studi Kasus Tiga Pengobat Tradisional Penyakit Kataguran di Nagari Saruaso, Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar). Diploma thesis, Universitas Andalas.
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (124kB) |
|
Text (BAB 1 Pendahuluan)
BAB 1 Pendahuluan.pdf - Published Version Download (278kB) |
|
Text (BAB 5 Penutup)
BAB 5 Penutup.pdf - Published Version Download (70kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (189kB) |
|
Text (Skripsi Full Text)
Skripsi Full Text.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (4MB) |
Abstract
Masyarakat Nagari Saruaso memiliki pengetahuan tersendiri mengenai penyakit dan cara mengobati penyakit tersebut. Di Nagari Saruaso sendiri, ternyata masih ada masyarakat yang memiliki kepercayaan bahwa penyakit bisa disebabkan oleh gangguan mahkluk halus ataupun kekuatan supranatural, salah satunya adalah penyakit kataguran. Dalam mengobati penyakit kataguran, masyarakat Nagari Saruaso biasanya menggunakan pengobatan tradisional tawa nan ampek dalam menyembuhkan penyakit tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan fenomena penyakit kataguran yang terjadi di Nagari Saruaso dan mendeskripsikan pengobatan tradisional Tawa nan ampek dalam mengobati penyakit kataguran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif melalui pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dapat dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik pemilihan informan menggunakan purposive sampling dan snowball sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat di Nagari Saruaso mempercayai bahwa penyakit bisa disebabkan secara naturalistik dan personalistik. Masyarakat Nagari Saruaso percaya mahkluk halus bisa mendatangkan penyakit kepada manusia. Penyakit Kataguran merupakan penyakit yang disebabkan oleh gangguan roh atau mahkluk halus yang merasa terganggu dengan keberadaan manusia baik itu secara sengaja ataupun tidak sengaja. Menurut Masyarakat Nagari Saruaso, kataguran bisa terjadi karena seseorang melanggar batasan-batasan sakral antara manusia dengan dunia gaib. Dalam mengobati penyakit kataguran, masyarakat Nagari Saruaso akan berobat secara tradisional ke rang pandai. Ketika mengobati penyakit kataguran, rang pandai menggunakan pengobatan tradisional tawa nan ampek yang terdiri dari tumbuh-tumbuhan obat seperti sitawa, sidingin, sikumpai dan sikarau. Ada tiga tahapan dalam megobati kataguran menggunakan pengobatan tradisional Tawa nan ampek yaitu mancaliak panyakik, maramu ubek, dan mangunci ubek.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Prof.Dr.Erwin, M.Si |
Uncontrolled Keywords: | Kataguran, Pengobatan Tradisional, Tawa nan Ampek |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Antropologi |
Depositing User: | S1 Antropologi Sosial |
Date Deposited: | 27 Feb 2024 02:13 |
Last Modified: | 27 Feb 2024 02:13 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/463591 |
Actions (login required)
View Item |