ANALISIS PENGARUH SHIFT KERJA DAN BEBAN KERJA TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA TAMBANG PT. SEMEN PADANG

Citra, Afriyolla. L (2023) ANALISIS PENGARUH SHIFT KERJA DAN BEBAN KERJA TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA TAMBANG PT. SEMEN PADANG. Diploma thesis, Universitas Andalas.

	Text (Cover dan Abstrak) cover dan abstrak.pdf - Published Version Download (86kB)
	Text (BAB 1) BAB 1.pdf - Published Version Download (131kB)
	Text (BAB 5) BAB 5.pdf - Published Version Download (53kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) e skripsi dapus.pdf - Published Version Download (128kB)
	Text (TA FULL TEXT) TA FULL.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB)

Abstract

Kelelahan kerja merupakan suatu permasalahan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dimana setiap harinya terjadi sekitar 414 kecelakaan kerja di Indonesia, sebanyak 27,8% diakibatkan oleh kelelahan kerja yang tinggi dan sekitar 9,5% mengalami cacat . Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kelelahan kerja pada pekerja tambang PT Semen Padang. Sampel yang digunakan yaitu sebanyak 57 orang pekerja tambang unit operasi. Pengambilan data kelelahan kerja menggunakan Kuesioner Alat Ukur Kelelahan Kerja (KAUPK2) dan pengukuran beban kerja berdasarkan SNI 7269 tahun 2009 tentang Penilaian Beban Kerja Menurut Kebutuhan Kalori. Berdasarkan penelitian diketahui bahwa sebanyak 33 orang (57,9%) merasakan kelelahan kerja dan sebanyak 24 orang (42,1%) tidak merasakan kelelahan kerja, didapatkan bahwa ada hubungan antara shift kerja dengan kelelahan kerja (p�value = 0,038). Kelelahan kerja banyak dialami oleh pekerja pada shift pagi yaitu sebanyak 14 orang dari 20 pekerja shift pagi dan siang sebanyak 13 orang dari 19 pekerja shift siang. Sedangkan pada shift malam hanya 6 orang dari 18 pekerja yang merasakan kelelahan. Hal ini disebabkan karena durasi kerja saat mengendalikan alat berat yang lebih lama pada shift pagi dan siang dibandingkan dengan shift malam. Sebaliknya tidak ada hubungan antara beban kerja dengan kelelahan kerja (p-value = 0,679), hal ini disebabkan karena hasil perhitungan kalori yang dikeluarkan oleh tiap pekerja berada pada kategori beban kerja sedang (200-350 Kkal/jam) sehingga masih bisa ditanggung oleh kemampuan fisik pekerja. Rekomendasi yang dapat diberikan pada penelitian ini yaitu pengaturan waktu istirahat dan pembagian kerja harus diatur sedemikian rupa untuk menghindari penumpukan pekerjaan pada salah satu shift kerja.

Actions (login required)

View Item