IMPLEMENTASI KOMANDO STRATEGIS PEMBANGUNAN PERTANIAN (KOSTRATANI) DI BPP KECAMATAN PAYAKUMBUH KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

Sidra, Nefi (2023) IMPLEMENTASI KOMANDO STRATEGIS PEMBANGUNAN PERTANIAN (KOSTRATANI) DI BPP KECAMATAN PAYAKUMBUH KABUPATEN LIMA PULUH KOTA. Masters thesis, Universitas Andalas.

	Text (Cover dan Abstrak) Abstract.pdf - Published Version Download (199kB)
	Text (BAB 1 Pendahuluan) BAB I Pendahuluan.pdf - Published Version Download (221kB)
	Text (BAB 5 Penutup) BAB 5 Penutup.pdf - Published Version Download (68kB)
	Text (Daftar Pustaka) Daftar Kepustakaan.pdf - Published Version Download (132kB)
	Text (Tesis full text) Thesis Fulltext.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Kostratani adalah gerakan pembaharuan pembangunan pertanian di kecamatan melalui optimalisasi tugas, fungsi dan peran Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) dalam mewujudkan keberhasilan pembangunan pertanian. Dalam pelaksanaan tugas, fungsi dan peran BPP Kostratani, sudah diatur dengan Juklak, Juknis dan SOP yang lengkap. Oleh karena itu, menarik untuk dilakukan suatu kajian untuk melihat implementasi atau pelaksanaan dari program Kostratani di BPP Kostratani di Sumatera Barat serta dikaitkan dengan berbagai regulasi yang telah disusun. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan pelaksanaan program Kostratani di BPP Kecamatan Payakumbuh Kabupaten Lima Puluh Kota, untuk menganalisis capaian pelaksanaan implementasi program Kostratani di BPP Kecamatan Payakumbuh Kabupaten Lima Puluh Kota dan untuk menganalisis permasalahan yang dihadapi dalam implementasi program Kostratani di BPP Kecamatan Payakumbuh. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus, yang dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Desember 2022. Pemilihan lokasi dan informan dilakukan secara purposive (sengaja) dan data dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan BPP Kostratani di BPP Kecamatan Payakumbuh dan pelaksanaan fungsi dan peran BPP sebagai pusat data, pusat gerakan pembangunan pertanian, pusat pembelajaran sudah sesuai indikator dalam SOP Kostratani. Sedangkan BPP sebagai pusat konsultasi agribisnis dan pusat jejaring kemitraan kelihatan belum dilaksanakan sesuai dengan indikator dalam SOP Kostratani. Pengembangan BPP Kostratani di BPP Kecamatan Payakumbuh dan pelaksanaan fungsi dan peran BPP sebagai pusat data, pusat gerakan pembangunan pertanian, pusat pembelajaran sudah sesuai indikator dalam SOP Kostratani. Sedangkan BPP sebagai pusat konsultasi agribisnis dan pusat jejaring kemitraan belum dilaksanakan sesuai indikator dalam SOP Kostratani. Pelaksanaan pengembangan Kostratani di BPP Kecamatan Payakumbuh sudah di dukung oleh kegiatan IPDMIP tapi belum memberikan hasil yang baik. BPP Kecamatan Payakumbuh baru mampu melaksanakan empat dari enam indikator BPP Kostratani pelaksanaannya belum optimal karena tidak adanya komitmen dari implementor di tingkat Kostrawil, Kostrada dan Kostratani di Kecamatan. Pelaksanaan Kostratani belum di dukung kemampuan sumber daya berupa sumber daya manusia, dan fasilitas yang dimiliki oleh BPP. Permasalahan yang mempengaruhi keberhasilan implementasi program Kostratani di BPP Kecamatan Payakumbuh dapat dilihat dari empat aspek, yakni: komunikasi, sumber daya, disposisi dan struktur birokrasinya. Pada aspek komunikasi, ditemukan bahwa dalam proses komunikasi tentang Kostratani dilihat dari segi transmisi, konsistensi dan kejelasan tidak berjalan dengan baik sehingga tidak terjalin koordinasi pada setiap lini aktor pelaksana Kostratani tersebut. Untuk aspek sumber daya, terlihat bahwa pelaksanaan Kostratani tidak didukung dengan fasilitas sumber dayanya, baik dari sumber daya manusia yang kurang, informasi tidak jelas, wewenang yang tidak dimiliki oleh BPP serta fasilitas yang belum memadai sehingga implementasi program Kostratani menjadi tidak efektif. Pada aspek disposisi, ditemukan bahwa dalam pelaksanaan program Kostratani di BPP Kecamatan Payakumbuh sikap para pelaksana kegiatan dari tingkat Kostrada hingga kecamatan (Kostratani) tidak memiliki komitmen untuk melaksanakan program sehingga menimbulkan hambatan-hambatan untuk tujuan pelaksanaan program. Sedangkan pada aspek struktur birokrasi, ditemukan bahwa SOP yang sudah ada tidak terlaksanakan dengan baik dan dengan adanya fragmentasi dalam implementasi Kostratani di BPP Kecamatan Payakumbuh, menyebabkan struktur yang berlapis dan rentang kendali yang terlalu luas sehingga koordinasi antar aktor mulai dari camat, BPP, Kostrada dan Kostrawil tidak berjalan dengan baik yang berdampak pada implementasi Kostratani di BPP Kecamatan Payakumbuh menjadi tidak berhasil. Hubungan keempat faktor tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor komunikasi dan koordinasi yang tidak terlaksana, sehingga Kostratani di BPP Kecamatan Payakumbuh Kabupaten Lima Puluh Kota tidak berhasil diimplementasikan dengan baik dan termasuk pada unsuccessful implementation.

Actions (login required)

View Item