KEDUDUKAN REKONSTRUKSI BAGI PENYIDIK DALAM MENGUNGKAP PELAKU TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN (Studi di Wilayah Hukum Polresta Pariaman)

Robby, Iswandi (2019) KEDUDUKAN REKONSTRUKSI BAGI PENYIDIK DALAM MENGUNGKAP PELAKU TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN (Studi di Wilayah Hukum Polresta Pariaman). Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version

Download (248kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab I)
Bab I.pdf - Published Version

Download (412kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab IV)
Bab IV.pdf - Published Version

Download (198kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (199kB) | Preview
[img] Text (Skripsi Full Text)
Skripsi Full.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

ABSTRAK Seiring perkembangan zaman menyebabkan semakin beragamnya motif dari tindak pidana, terkhusus terhadap tindak pidana pembunuhan. Namun perkembangan negatif ini juga memicu para penegak hukum untuk terus berkembang dalam mengembangkan aturan atau hukum yang berlaku maupun upaya penyelidikan dan penyidikan yang terus didukung oleh berkembangnya ilmu pengetahuan. Dan dalam hal tindak pidana pembunuhan, upaya rekonstruksi dalam tahap penyidikan terus berkembang untuk mengungkap pelaku tindak pidana pembunuhan guna mendapatkan kebenaran dan kepastian hukum. Permasalahan dalam skripsi ini adalah, 1) Bagaimana kedudukan dan fungsi rekonstruksi bagi penyidik dalam mengungkap kasus tindak pidana pembunuhan? 2) Apa kendala yang dihadapi penyidik ketika pelaksanaan rekonstruksi dalam mengungkap pelaku tindak pidana pembunuhan ? 3) Apakah upaya yang dilakukan oleh penyidik dalam mengatasi kendala tersebut? Penelitian ini dilakukan di lingkungan wilayah hukum unit reserse kriminal polresta Pariaman. Penelitian dilakukan dengan pendekatan masalah yuridis sosiologis. Jenis data yang digunakan adalah data yang didapat langsung di lapangan dari hasil penelitian dan data yang diperoleh dari informasi-informasi dari bahan studi kepustakaan. Dari penelitian yang dilakukan penulis di Polresta diperoleh data bahwa rekonstruksi memiliki kedudukan yang sangat penting bagi penyidik dalam mengungkap suatu kasus tindak pidana pembunuhan, selain memiliki kedudukan yang penting bagi penyidik penyidik, rekonstruksi juga memiliki kedudukan yang sangat penting di dalam persidangan. Karena hasil dari rekonstruksi berupa berkas perkara dapat dijadikan sebagai alat bukti petunjuk yang digunakan oleh hakim untuk memberikan keyakinan yang lebih dalam mengutus suatu perkara tindak pidana pembunuhan. Namun di dalam pelaksanaanya penyidik mengalami berbagai kendala mulai dari kurangnya edukasi terhadap masyarakat sekitar olah TKP mengenai rekonstruksi sehingga dijadikan tontonan atau dapat menghambat jalannya rekonstruksi, atau kendala dalam menghadirkan saksi dikarenakan takut untuk memberikan keterangan, dan hilangnya barang bukti. Tindakan yang dilakukan oleh penyidik untuk mengatasi berbagai kendala yang disebutkan diatas diantaranya : 1) meminta izin dan berkoordinasi dengan pejabat pemerintah daerah yang akan dijadikan pelaksanaan rekonstruksi tersebut, dan memberikan edukasi singkat atau penyuluhan kepada warga sekitar mengenai rekonstruksi dan akan dilaksanakan di sekitar wilayah mereka. 2) Apabila barang bukti asli yang digunakan oleh tersangka pembunuhan hilang, atau tersangka tidak mau memberi tahu dimana barang bukti tersebut disimpan dengan alasan lupa, maka penyidik akan mengganti barang bukti tersebut dengan benda yang lain namun dalam bentuk yang sama dan sejenis.

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: Dr. A Irzal Rias, S.H., M.H
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Hukum
Depositing User: S1 Ilmu Hukum
Date Deposited: 24 May 2019 15:21
Last Modified: 24 May 2019 15:21
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/45710

Actions (login required)

View Item View Item