PENGARUH KAFEIN ORAL TERHADAP KETEBALAN GANGLION CELL- INNER PLEXIFORM LAYER (GC-IPL) PADA TIKUS MODEL GLAUKOMA

ASTRIA, RIMA RARA YUSWIR (2023) PENGARUH KAFEIN ORAL TERHADAP KETEBALAN GANGLION CELL- INNER PLEXIFORM LAYER (GC-IPL) PADA TIKUS MODEL GLAUKOMA. Masters thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.

[img] Text (COVER DAN ABSTRAK)
COVER DAN ABSTRAK.pdf - Published Version

Download (68kB)
[img] Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version

Download (182kB)
[img] Text (BAB VII)
BAB VII.pdf - Published Version

Download (35kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (198kB)
[img] Text (TESIS FULL)
TESIS dr ASTRIA RIMA_MATA.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Pendahuluan: Glaukoma merupakan penyakit neurodegeneratif yang dikarakteristikan dengan kematian progresif dari retina ganglion cell (RGC) dan degenerasi aksonal. Glaukoma akan mempengaruhi Ganglion Cell complex (GCC) yang terdiri dari 3 lapisan terdalam retina yaitu nerve fiber layer, ganglion cell (GC), dan inner plexiform layer (IPL) yang berkorelasi dengan hilangnya penglihatan. Hal ini menjadi target potensial untuk mengevaluasi perkembangan glaukoma. Kafein berperan dalam mencegah neuroinflamasi, sehingga bertindak sebagai neuroprotektif untuk mencegah hilangnya RGC dan menghambat perkembangan penyakit. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain posttest only with control group menggunakan objek penelitian tikus putih galur Wistar yang diperoleh dari Laboratorium Fakultas Farmasi Universitas Andalas. Penelitian dilakukan pada bulan Juli-September 2023. Tikus diinduksi glaukoma dengan melakukan kauterisasi 3 vena episklera. Tikus dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok tikus tanpa kafein oral dan tikus dengan kafein oral dengan konsentrasi 1g/L selama 14 hari. Mata tikus dienukleasi pada hari ke-14 dan dilakukan pemeriksaan histopatologi ketebalan lapisan GC-IPL menggunakan pewarnaan HE. Hasil: Terdapat sebanyak 40 tikus yang dibagi menjadi dua kelompok. Rerata ketebalan lapisan GC-IPL pada kelompok dengan kafein oral adalah (64,47 ± 7,22) mmHg lebih tebal dibandingkan tanpa kafein oral (54,65 ± 5,42) mmHg.Analisa statistik menemukan adanya perbedaan yang signifikan antara ketebalan lapisan GC-IPL pada kelompok yang diberikan kafein dengan tanpa kafein (p=0,000) Kesimpulan: Ketebalan lapisan GC-IPL pada tikus model glaukoma dengan kafein oral lebih tebal daripada tanpa kafein oral.

Item Type: Thesis (Masters)
Primary Supervisor: dr. Adrini Ariesti, SpM (K)
Uncontrolled Keywords: Kafein oral, lapisan GC-IPL, glaukoma, Retinal Ganglion Cell (RGC), Ganglion Cell Complex (GCC)
Subjects: R Medicine > RE Ophthalmology
Divisions: Pascasarjana (S2)
Depositing User: s2 Program Pendidikan Dokter Spesialis
Date Deposited: 14 Nov 2023 07:17
Last Modified: 14 Nov 2023 07:17
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/457092

Actions (login required)

View Item View Item