ANALISIS PENDAPATAN PETANI PENGELOLA HUTAN RAKYAT DI NAGARI LIMAU PURUT KECAMATAN V KOTO TIMUR KABUPATEN PADANG PARIAMAN (Studi Kasus Pada Anggota dan non-Anggota Kelompok Tani Hutan Generasi Muda Patalangan)

FADHLI, FURQANI (2019) ANALISIS PENDAPATAN PETANI PENGELOLA HUTAN RAKYAT DI NAGARI LIMAU PURUT KECAMATAN V KOTO TIMUR KABUPATEN PADANG PARIAMAN (Studi Kasus Pada Anggota dan non-Anggota Kelompok Tani Hutan Generasi Muda Patalangan). Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (Cover dan Abstrak)
1. Cover.pdf - Published Version

Download (59kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Pendahuluan)
2. pendahuluan.pdf - Published Version

Download (251kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Kesimpulan)
3. Kesimpulan.pdf - Published Version

Download (117kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Daftar Pustaka)
4. DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (230kB) | Preview
[img] Text (Skripsi Full Text)
5. fix upload skripsi.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (6MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan profil Kelompok Tani Hutan Generasi Muda Padalangan (KTH GMP) dan mengidentifikasi perbedaan pendapatan masyarakat pengelola hutan dalam KTH GMP dengan pengelola hutan non-anggota KTH. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus, jumlah responden sebanyak 14 orang dari anggota KTH GMP dan 14 orang dari non-anggota KTH dengan metoda pengambilan sampel purposive sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa KTH GMP merupakan KTH yang berfokus kepada budidaya lebah madu dan pengelolaan hutan, mulai terbentuk dari tahun 2010 secara swadaya oleh seorang kontak tani, dengan struktur organisasi meliputi penasehat, ketua kelompok, sekretaris, bendahara, koordinator bidang serta anggota. Lalu pendapatan rata-rata yang diperoleh anggota KTH GMP adalah sebesar Rp 27.955.286 per-petani dan Rp 23.719.636 per-hektar, sedangkan untuk pendapatan rata-rata pada non-anggota KTH adalah sebesar Rp 11.577.482 per-petani dan Rp 9.261.986 per-hektar. Perbedaan jumlah pendapatan rata-rata dimana KTH GMP mendapatkan pendapatan yang jauh lebih besar daripada non-anggota KTH, ini disebabkan karena ada sumber pendapatan yang tidak dimiliki petani yang tidak tergabung kedalam KTH, yaitu pendapatan pada budidaya lebah madu. Adapun saran dalam penelitian ini adalah sebaiknya non¬-anggota KTH menerapkan inovasi baru tentang pengelolaan hutan, terkhususnya budidaya lebah madu, karena hasil penelitian ini menunjukan dengan melakukan budidaya lebah madu, mampu mendapatkan pendapatan yang lebih besar. Kata kunci: pendapatan petani, pengelola hutan, profil kelompok tani hutan, lebah madu

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: Dr. Ir. Nofialdi, M.Si
Subjects: S Agriculture > SD Forestry
Divisions: Fakultas Pertanian > Agribisnis
Depositing User: s1 agribisnis agribisnis
Date Deposited: 21 May 2019 11:49
Last Modified: 21 May 2019 11:49
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/44712

Actions (login required)

View Item View Item