Khalisha, Nadira Patria (2019) Hubungan Mikroorganisme Penginfeksi dengan Tingkat Keparahan Keratitis Infeksi di Poli Mata RSUP DR. M. Djamil Padang. Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Abstrak)
Cover + Abstrak _.pdf - Published Version Download (147kB) | Preview |
|
|
Text (Bab 1)
Bab 1.pdf - Published Version Download (40kB) | Preview |
|
|
Text (Bab 7)
Bab 7.pdf - Published Version Download (28kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (169kB) | Preview |
|
Text (Full Skripsi)
Full Skripsi.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Keratitis infeksi, disebut juga ulkus kornea infeksi, adalah inflamasi kornea akut yang ditandai dengan defek pada epitel kornea akibat replikasi mikroorganism. Salah satu faktor yang memengaruhi tingkat keparahan penyakit keratitis infeksi adalah faktor virulensi dari agen penginfeksi. Pemahaman mengenai pengaruh masing-masing spesies mikroorganisme terhadap kornea penting dalam penanganan kasus keratitis infeksi. Tingkat keparahan keratitis infeksi dapat diukur dengan sistem skoring manifestasi klinis keratitis infeksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar pengaruh mikroorganisme penginfeksi dalam tingkat keparahan keratitis infeksi, dan membandingkan tingkat keparahan dari masingmasing mikroorganisme penginfeksi. Penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan desain retrospektif terhadap rekam medis pasien keratitis infeksi di Poli Mata RSUP Dr. M. Djamil Padang dari Januari 2016 hingga Desember 2017. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik consecutive sampling hingga didapatkan 56 kasus. Uji oneway analysis of variace (ANOVA) digunakan untuk menguji apakah agen penginfeksi memiliki pengaruh bermakna terhadap tingkat keparahan keratitis infeksi. Sebagian besar sampel berjenis kelamin laki-laki (78,6%), memiliki rentang usia 41-50 tahun (37,5%), dan memiliki derajat keparahan sedang (53,6%). Bakteri merupakan mikroorganisme yang paling banyak ditemui (54,16%) dari sampel dengan hasil kultur positif. Terdapat perbedaan bermakna dalam tingkat keparahan keratitis infeksi berdasarkan mikroorganisme penginfeksinya (p=0,03). Keratitis yang disebabkan oleh Candida sp. memiliki skor keparahan yang paling tinggi (5,80 ± 2,28), sementara keratitis akibat Staphylococcus aureus memiliki skor keparahan paling rendah (5,80 ± 2,28). Mikroorganisme penyebab keratitis infeksi memiliki pengaruh yang bermakna secara statistik terhadap tingkat keparahan keratitis infeksi. Kata kunci: keratitis infeksi, tingkat keparahan, mikroorganisme penginfeksi
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | dr. Fitratul Ilahi, Sp.M (K) |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Fakultas Kedokteran |
Depositing User: | S1 Pendidikan Kedokteran |
Date Deposited: | 23 Apr 2019 14:42 |
Last Modified: | 23 Apr 2019 14:42 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/44003 |
Actions (login required)
View Item |