Divo, Septian Zarwin (2016) PERBEDAAN UJI RESISTENSI BAKTERI Staphylococcus aureus TERHADAPAT OBAT ANTIBIOTIK AMOKSISILIN DAN SIPROFLOKSASIN. Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Abstrak)
Abstrak.pdf - Published Version Download (31kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
BAB I (PENDAHULUAN).pdf - Published Version Download (53kB) | Preview |
|
|
Text (BAB VII)
BAB VII.pdf - Published Version Download (30kB) | Preview |
|
|
Text (KEPUSTAKAAN)
KEPUSTAKAAN.pdf - Published Version Download (44kB) | Preview |
|
Text (TUGAS AKHIR FULL)
TUGAS AKHIR FULL.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Latar Belakang : Staphylococcus aureus merupakan salah satu mikroflora normal di rongga mulut, tetapi dapat bersifat patogen dan menimbulkan infeksi jika dipengaruhi oleh faktor predisposisi. Salah satu cara untuk mencegahnya yaitu menghambat aktivitas bakteri tersebut dengan menggunakan antibiotik. Antibiotik Amoksisilin golongan Beta-Laktam dan antibiotik Siprofloksasin golongan Flurokuinolon merupakan antibiotik berspektrum luas yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Gram positif maupun Gram negatif. Penggunaan antibiotik secara irasional dalam terapi atau pencegahan profilaksis bakteri adalah faktor utama terjadinya resistensi. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan metode Kirby-Bauer dan menggunakan standar CLSI. Jumlah sampel yang digunakan adalah 16 cakram antibiotik amoksisilin dan 16 cakram antibiotik siprofloksasin yang diletakkan pada media MHA yang telah digoreskan bakteri Staphylococcus aureus untuk melihat daya hambatnya. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan rata-rata zona hambat yang dihasilkan oleh antibiotik amoksisilin adalah 16,105 mm, sedangkan antibiotik siprofloksasin adalah 25,24 mm. Hasil uji statistik Independent Sample t-test menunjukkan nilai p<0,01. Terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara antibiotik Amoksisilin dan antibiotik Siprofloksasin. Kesimpulan: Antibiotik amoksisilin dan antibiotik siprofloksasin dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Antibiotik Amoksisilin dengan kategori intermediet, sedangkan antibiotik Siprofloksasin dengan kategori sensitif. Antibiotik Siprofloksasin lebih sensitif dan efektif dibandingkan dengan antibiotik Amoksisilin dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Kata Kunci : Antibiotik, Amoksisilin, Siprofloksasin, Staphylococcus aureus, resistensi
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RK Dentistry |
Divisions: | Fakultas Kedokteran Gigi |
Depositing User: | s1 pendidikan dokter gigi |
Date Deposited: | 30 Mar 2016 07:45 |
Last Modified: | 30 Mar 2016 07:45 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/4184 |
Actions (login required)
View Item |