Setiadi, Indra Nugraha (2018) STATUS KEWARGANEGARAAN ANAK DARI PERKAWINAN CAMPURAN. Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (233kB) | Preview |
|
|
Text (Bab I)
BAB I.pdf - Published Version Download (408kB) | Preview |
|
|
Text (Bab IV)
BAB IV.pdf - Published Version Download (197kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAK1.pdf - Published Version Download (199kB) | Preview |
|
Text (Skripsi Full text)
Skripsi Full.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
ABSTRAK Warga negara merupakan salah satu unsur hakiki dan unsur pokok suatu negara. Dengan banyaknya orang asing yang datang ke Indonesia maka tidak menutup kemungkinan akan terjadi perkawinan antara warga negara asing dengan warga negara Indonesia. Anak yang dilahirkan dari perkawinan campuran menimbulkan persoalan bagi anak akan mengikuti salah satu dari kedua orang tuanya yang dipengaruhi oleh sistem hukum yang berlaku bagi kedua orang tuanya. Undang-Undang Kewarganegaran menganut salah satunya asas kewarganegaraan ganda terbatas yang diberlakukan terhadap anak dari hasil perkawinan campuran. Pasal 41 Undang-Undang Kewarganegaraan memberikan batasan kepada anak dari perkawinan campuran yang lahir sebelum tahun 2006 untuk mendapatkan kewarganegaraan ganda terbatas. Berdasarkan dari latar belakang diatas maka rumusan masalah yaitu: 1. Bagaimana dampak status kewarganegaraan anak dari perkawinan campuran? 2. Bagaimanakah solusi pemerintah terhadap Gloria Natapraja Hamel sebagai anak dari perkawinan campuran yang lahir yang sebelum Undang-Undang Kewarganegaraan berlaku?. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif, dengan menggunakan analisa data secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak dari perkawinan campuran diberi pembatasan jangka waktu 4 (empat) tahun dalam mendapatkan kewarganegaraan ganda yaitu paling lambat tanggal 1 agustus 2010. Dengan adanya pembatasan waktu tersebut mengharuskan anak yang lahir dari orang tua perkawinan campuran harus mendaftarkan diri untuk mendapatkan haknya sebagai warga negara Indonesia. Solusi yang diberikan pemerintah terhadap Gloria Natapraja Hamel sebagai anak dari perkawinan campuran yang lahir sebelum Undang-Undang Kewarganegaraan berlaku adalah dengan cara menempuh jalur pewarganegaraan setelah anak tersebut berumur 18 (delapan belas) tahun apabila ia ingin menjadi warga negara Indonesia dengan cara mengajukan permohonan kepada menteri. Kata kunci : Kewarganegaraan, Anak, Perkawinan Campuran.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Hj.Magdariza,S.H., M.H |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum |
Depositing User: | S1 Ilmu Hukum |
Date Deposited: | 14 Jan 2019 15:01 |
Last Modified: | 14 Jan 2019 15:01 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/40890 |
Actions (login required)
View Item |