ANALISIS KELONGSORAN LERENG YANG DIPADATKAN DENGAN PERKUATAN GEOTEXTILE (Studi Kasus: Lereng pada Ruas Jalan Pintu Angin Kabupaten Solok)

ALAN, BUDI AMIN (2015) ANALISIS KELONGSORAN LERENG YANG DIPADATKAN DENGAN PERKUATAN GEOTEXTILE (Studi Kasus: Lereng pada Ruas Jalan Pintu Angin Kabupaten Solok). Diploma thesis, UPT. Perpustakaan Unand.

[img] Text
201507271304th_alan.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Dalam ilmu Teknik Sipil, berdasarkan sejarah terbentuknya lereng, terdapat dua jenis lereng yaitu lereng alam dan lereng buatan. Lereng alam merupakan lereng yang terbentuk secara alami oleh proses-proses alam seperti lereng bukit. Lereng buatan merupakan lereng yang sengaja dibentuk oleh manusia untuk kebutuhan tertentu dan terbagi menjadi dua jenis yaitu lereng yang terbuat dari tanah asli misalnya tanah yang dipotong untuk pembuatan saluran irigasi, lereng buatan yang kedua adalah lereng yang terbuat dari penimbunan tanah yang dipadatkan misalnya tanggul untuk jalan atau bendungan tanah.Lereng yang terbentuk akibat penimbunan dan pemadatan ini relatif rawan terhadap longsor atau keruntuhan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa penyebab keruntuhan dari lereng yang telah diberi perkuatan geoteksti, di mana lereng ini telah mengalami kelongsoran karena kesalahan perencanaan perkuatan geotextil. Penelitian ini dilakukan dalam beberapa analisis diantaranya, anilisis panjang perkuatan dengan metoda segitiga datar, analisis panjang perkuatan dengan metoda circle, analisis panjang perkuatan dengan program XSTABL, analisis panjang perkuatan dengan Pedoman perencanaan geotekstil dari Dinas Pekerjaan Umum, analisis berdasarakan nilai faktor tahanan cabut (Fkpo) dan analisis berdasarkan nilai gama (γ) yang ditinjau dari data pengujian Sand Cone dilapangan . Dari hasil penelitian didapatkan bahwa nilai panjang perkuatan dilapangan tidak ada yang memenuhi panjang perkuatan yang seharusnya jika dicari dengan berbagai metoda, dan jika dilihat dari nilai faktor tahanan cabut Zona bagian bawah (6 m ii dari tanah dasar) mempunyai nilai faktor tahahan cabut yang tidak memenuhi seharusnya (kurang dari 1,5) tetapi nilai faktor tahanan cabut Zona tengah (6 m dari Zona bawah) dan Zona atas (5 m dari Zona tengah) nilai nya memenuhi faktor keamanan cabutnya. Faktor tahanan cabut yang rendah menyebabkan geotekstil tidak kuat menahangaya arah horizontal dari tekanan tanah, sehingga tanah bergeser kearah luar (menjauhi lereng). Pergeseran tanah pada Zona bawahmenyebabkan Zona-zona diatasnya ikut bergeser dan terjadi penurunanmasa tanah. Akibat dari nilai tahanan cabut Zona atas yang kuatsedangkan Zona bawah terus bergeser, inilah yang menyebabkangeotekstil tak mampu menahan bebab tambahan dari pergeseransehingga menyebabkan geotekstile menjadi sobek. Kata Kunci: Lereng, Geotekstil, analisis keruntuhan

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: T Technology > T Technology (General)
T Technology > TH Building construction
Divisions: Fakultas Teknik > Sipil
Depositing User: Ms Ikmal Fitriyani Alfiah
Date Deposited: 04 Feb 2016 07:34
Last Modified: 04 Feb 2016 07:34
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/408

Actions (login required)

View Item View Item