sri, budiyanti (2018) Lalat Buah (Diptera: Tephtritidae) : Keanekaragaman, Tingkat Serangan, dan Pengaruh Ketinggian Tempat. Masters thesis, Universitas Andalas.
|
Text (cover dan abstrak)
Cover dan abstrak.pdf - Published Version Download (192kB) | Preview |
|
|
Text (Bab 1)
bab I (Pendahuluan).pdf - Published Version Download (137kB) | Preview |
|
|
Text (bab akhir (penutup kesimpulan))
BAB AKHIR(penutup kesimpulan).pdf - Published Version Download (97kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (134kB) | Preview |
|
Text (Full text)
tugas akhir ilmiah utuh.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
Abstract
Abstrak Lalat buah merupakan hama utama yang menyerang sayuran dan buah. Serangan hama ini bisa menurunkan kualitas sayuran dan buah hingga 100 %. Informasi mengenai jenis lalat buah, daerah sebar, inang, dan status lalat buah serta tingkat serangan dan keanekaragamannya di lapangan sangat diperlukan dalam upaya pengendalian lalat buah. Bentuk morfologi dan ukuran tubuh menjadi penciri utama dalam mengidentifikasi spesies lalat buah dan faktor lingkungan mempengaruhi ukuran tubuh lalat buah. Tujuan penelitian adalah mempelajari keanekaragaman dan tingkat serangan lalat buah pada sayuran di kota Padang dan mempelajari pengaruh ketinggian tempat terhadap morfologi lalat buah. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah metode acak terpilih. Lokasi pengambilan sampel dikota Padang dilakukan pada Kecamatan Pauh, Kuranji, Lubuk Kilangan dan Koto Tangah. Tanaman sayuran yang dijadikan sampel yaitu mentimun, pare, gambas dan cabe. Lokasi pengambilan sampel dataran tinggi (ketinggian > 200 m) dilakukan pada Kabupaten Agam dan Tanah Datar, sedangkan dataran rendah (ketinggian <200 m) pada Kota Padang dan Kabupaten Padang Pariaman dengan tanaman cabe sebagai sampel penelitian. Pada pertanaman sayuran di Kota Padang ditemukan 3 spesies lalat buah yaitu, Bactrocera cucurbitae, B. papayae dan Bactrocera sp. Tingkat serangan lalat buah paling tinggi ditemukan pada tanaman gambas (20,34%) dan terendah pada tanaman cabe (2,83%). Keanekaragaman lalat buah tertinggi berdasarkan komoditi ditemukan pada pare (0,010), sedangkan berdasarkan kecamatan ditemukan pada Kecamatan Lubuk Kilangan (0,24). Pada dataran rendah dan dataran tinggi ditemukan lalat buah Bactrocera papae. Perbedaan morfologi pada B. papayae betina antara dataran tinggi dengan dataran rendah ditemukan pada lebar toraks dan panjang sayap. Toraks dataran rendah (2,05 ± 0,05) lebih lebar dibandingkan dataran tinggi (2,04 ± 0,11). Sayap dataran tinggi (5,90 ± 0,20) lebih panjang dibandingkan dataran rendah (5,46 ± 0,21). Perbedaan morfologi pada B. papayae jantan antara dataran tinggi dengan dataran rendah ditemukan pada panjang tubuh, panjang sayap dan lebar sayap. Panjang tubuh di dataran tinggi (6,51 ± 0,25) lebih panjang dibandingkan dataran rendah (5,99 ± 0,41). Panjang sayap dataran tinggi (5,74 ± 0,18) lebih panjang dibandingkan dataran rendah (5,22 ± 0,21). Lebar sayap di dataran rendah (2,14 ± 0,15) lebih lebar dibandingkan dengan di dataran tinggi (2,07 ± 0,6). Kata kunci : dataran tinggi, dataran rendah, keanekaragaman, lalat buah, morfologi Fruit Flies (Diptera: Tephtritidae): Diversity, Attack Rate, and Effect of Place Height
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Primary Supervisor: | Dr. Ir. Hidrayani, M.Sc |
Subjects: | S Agriculture > SB Plant culture |
Divisions: | Pascasarjana (Tesis) |
Depositing User: | s2 ilmu hama |
Date Deposited: | 30 Oct 2018 12:33 |
Last Modified: | 30 Oct 2018 12:33 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/40433 |
Actions (login required)
View Item |