Muhammad, Zikri (2018) PERANAN UNIT POLISI SATWA K-9 DALAM MENCARI BARANG BUKTI TINDAK PIDANA NARKOTIKA (Studi Di Kepolisian Daerah Sumatera Barat). Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (281kB) | Preview |
|
|
Text (Bab I)
BAB I.pdf - Published Version Download (464kB) | Preview |
|
|
Text (Bab I)
BAB IV.pdf - Published Version Download (198kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (209kB) | Preview |
|
Text (Skripsi Full Text)
Skripsi Full.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
ABSTRAK Hukum Acara Pidana (selanjutnya disingkat dengan KUHAP), mengatur tentang tugas, tanggungjawab serta kewenangan dibidang penyelidikan. Dalam pengantar membahas tentang penyelidikan dalam membantu penyidik Kepolisian Republik Indonesia khususnya polisi satwa K9 guna menemukan barang bukti suatu tindak pidana. Penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimanakah Peranan unit polisi satwa K-9 dalam proses penyelidikan guna membantu penyidik untuk mencari barang bukti tindak pidana narkotika, 2. Apa-apa saja Hambatan-hambatan yang dialami unit polisi satwa K-9 dalam membantu proses penyelidikan guna membantu penyidik untuk mencari barang bukti tindak pidana narkotika. Metode yang dipakai dalam penulisan skripsi ini adalah metode yuridis Empiris. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang didalam skripsi ini, maka Peranan unit polisi satwa K-9 dalam proses penyelidikan guna membantu penyidik untuk mencari barang bukti tindak pidana narkotika adalah : 1. Sebagai Penyelidik Guna Membantu Penyidik Mencari Barang Bukti Tindak Pidana Narkotika, 2. Melakukan Pelacakan Menggunakan Satwa (Anjing Pelacak) Oleh Polisi Satwa K-9 Dalam Mencari Barang Bukti Tindak Pidana Narkotika. Dan Hambatan-hambatan yang dialami unit polisi satwa K-9 dalam membantu proses penyelidikan guna membantu penyidik untuk mencari barang bukti suatu tindak pidana narkotika ialah Faktor Internal: kurangnya anggaran veteriner dalam perwatan satwa berupa obatan-obatan yang digunakan untuk satwa agar satwa selalu fit dan maksimal dalam melakukan tugasnya. Kurangnya jumlah ransus satwa (kandang) dan ransus (kandang) yang belum layak, yang mengakibatkan ketidaknyamanan bagi anjing pelacak sehingga mengganggu kinerja anjing pelacak. Faktor Eksternal : a.Tempat kejadian yang sering tidak steril, b. tidak semua tempat atau lokasi tempat kejadian perkara yang dapat dimasuki oleh satwa (anjing), c. faktor cuaca. Berdasarkan hasil pembahasan skripsi ini, maka terdapat saran yang dikemukakan oleh penulis sebagai berikut: 1. Sebaiknya dalam proses penyelidikan tindak pidana narkotika unit polisi satwa K-9 guna menemukan barang bukti narkotika harus bekerja sama secara maksimal baik itu dari para pihak yang meminta bantuan kepada polisi satwa K-9, 2. Perlunya penyuluhan kepada masyarakat tentang penting sterilnya suatu tempat kejadian perkara, perlunya bantuan dari pemerintah pusat menyangkut biaya perawatan terhadap anjing pelacak, perlunya penambahan jumlah anggota yang ada di Unit Polisi Satwa K-9.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Dr. Aria Zurnetti, S.H., M.H |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum |
Depositing User: | S1 Ilmu Hukum |
Date Deposited: | 25 Oct 2018 11:26 |
Last Modified: | 25 Oct 2018 11:26 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/40228 |
Actions (login required)
View Item |