PENAPISAN AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK ETIL ASETAT JAMUR SIMBION DARI SPON LAUT Haliclona fascigera DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST (BSLT)

Wildan, Rasyid (2015) PENAPISAN AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK ETIL ASETAT JAMUR SIMBION DARI SPON LAUT Haliclona fascigera DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST (BSLT). Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (Abstract)
Wildan Rasyid 1111013004 ABSTRAK.pdf

Download (181kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
Wildan Rasyid 1111013004 BAB I.pdf

Download (72kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB V)
Wildan Rasyid 1111013004 Kesimpulan dan Saran.pdf

Download (34kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Daftar Pustaka)
Wildan Rasyid 1111013004 DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (221kB) | Preview
[img] Text (FULL)
Wildan Rasyid 1111013004 FULL.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

ndonesia memiliki keanekaragaman hayati laut tertinggi (megabiodiversity) di dunia. Salah satu biota laut yang banyak di Indonesia ialah spon laut. Spon laut dikenal sebagai organisme filter feeder, seringkali memiliki jamur simbion yang mensintesis metabolit sekunder yang bersifat toksik sebagai alat pertahanan diri dari predator. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi jamur dan melihat aktivitas sitotoksik ekstrak etil asetat jamur simbion dari spon laut Haliclona fascigera dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) yang dikoleksi dari Pulau Setan, Pesisir Selatan, Sumatra Barat, Indonesia. Sejumlah 21 isolat jamur simbion telah diisolasi dari spon laut Haliclona fascigera dengan menggunakan medium Sabouraud Dextrose Agar + Chloramphenicol (SDA+C), Masing-masing isolat jamur dikultur dalam medium Malt Extract Broth (MEB) (500 ml) selama 4 minggu pada suhu 25-27ºC. Ekstrak etil asetat dari tiap isolat jamur yang didapat beratnya berkisar 15,4 mg – 551,3 mg. Selanjutnya diuji aktivitas sitotoksik dengan metode BSLT menggunakan larva udang Artemia salina Leach. Penghitungan LC50 menggunakan analisis probit. Hasilnya menunjukkan semua isolat tergolong senyawa sitotoksik, karena memiliki LC50 < 1000 ppm, yaitu berkisar antara 1- 335 ppm. Dari hasil identifikasi yang dilakukan terhadap 21 isolat jamur, sebanyak 11 isolat jamur berhasil diidentifikasi, yaitu WR1 (Trichophyton verrucosum), WR3 (Penicillium sp.1), WR8 (Penicillium sp.2), WR9 (Penicillium sp.3), WR10 (Trichophyton violaceum), WR14 (Candida sp.), WR15 (Candida albicans), WR17 (Geotrichum sp.), WR18 (Trichophyton concentricum), WR19 (Candida krusei), WR21 (Aspergillus niger). Uji kandungan kimia utama ekstrak etil asetat jamur simbion dari spon laut Haliclona fascigera menunjukkan adanya kandungan senyawa alkaloid, fenolik, terpenoid, dan steroid

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
R Medicine > RV Botanic, Thomsonian, and eclectic medicine
Divisions: Fakultas Farmasi
Depositing User: s1 Fakultas Farmasi
Date Deposited: 29 Mar 2016 03:02
Last Modified: 29 Mar 2016 03:02
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/4000

Actions (login required)

View Item View Item