Nadia, Rahma (2018) FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA PERBUATAN CABUL YANG DILAKUKAN OLEH KEPALA LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS IIA BUKITTINGGI TERHADAP NARAPIDANA PEREMPUAN. Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (33kB) | Preview |
|
|
Text (Bab I)
BAB I.pdf - Published Version Download (394kB) | Preview |
|
|
Text (Bab IV)
BAB IV.pdf - Published Version Download (201kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (267kB) | Preview |
|
Text (Skripsi Full Text)
Skripsi Full.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (901kB) |
Abstract
Kejahatan terhadap kesusilaan adalah segala macam bentuk perilaku yang dilakukan seseorang atau sejumlah orang yang berkonotasi seksual yang dilakukan secara sepihak dan tidak diharapkan oleh orang yang menjadi sasaran. Salah satunya adalah perbuatan cabul, perbuatan cabul adalah suatu kejahatan yang bertentangan dan melanggar kesopanan dan kesusilaan seseorang, yang semuanya dalam lingkungan nafsu birahi kelamin. Contohnya adalah perbuatan cabul yang dilakukan oleh kepala lembaga pemasyarakatan klas IIA Bukittinggi terhadap narapidana perempuan. Adapun permasalahan dalam skripsi ini yaitu apakah faktor penyebab terjadinya perbuatan cabul yang dilakukan oleh kepala lembaga pemasyarakatan klas IIA Bukittinggi terhadap narapidana perempuan? dan bagaimana upaya penanggulangan dari penyebab terjadinya perbuatan cabul yang dilakukan kepala lembaga pemasyarakatan klas IIA Bukittinggi terhadap narapidana perempuan?. Dalam penulisan ini, penulis menggunakan metode penelitian dengan pendekatan yuridis sosiologis, sifat penelitian ini adalah deskriptif analisis, data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder, metode pengumpulan data dengan teknik wawancara dan studi dokumen dan kepustakaan, pengolahan data dengan cara edit dan klasifikasi dan analisis data secara kualitatif. Dari hasil penelitian disimpulkan yang menjadi faktor penyebab perbuatan cabul adalah: 1.Faktor kepribadian (psikogenesis), 2.Faktor lingkungan kerja (sosiogenesis), 3.Faktor perkembangan teknologi, 4.Faktor kesempatan dan peranan korban. Serta faktor lainnya adalah: a.Lemahnya pertahanan diri, b.Kurangnya dasar keimanan didalam diri, c.Pendidikan, d.Lingkungan atau tempat tinggal. Upaya penanggulangan perbuatan cabul dilakukan dengan upaya preventif dan upaya represif. Upaya preventifnya yaitu: 1.Individu: menghindari pakaian yang dapat menimbulkan rangsangan seksual terhadap lawan jenis dan tidak berkomunikasi bersama orang lain yang tidak dikenal atau baru dikenal, 2.Penegak hukum: dengan memperketat standard operating procedures (SOP) kepada pegawai negeri sipil dan membina narapidana dengan lebih baik lagi, 3.Pemerintah: dengan mengadakan penyuluhan hukum dan penyuluhan agama. Upaya represifnya yaitu: 1.Pelaku: dinonaktifkan sebagai Kepala Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Bukittinggi dan dipindah-tugaskan kerjanya kedaerah lain, 2.Korban: dipindahkan masa binaannya ke Lembaga Pemasyarakatan Khusus Anak dan Perempuan Tanjung Pati Payakumbuh. Sementara kendala dalam upaya penanggulangannya dilihat dari: 1.Internal: korban yang takut untuk mengatakan dan melaporkan kejadian perbuatan cabul yang telah dialaminya karena ini dianggap sebagai aib keluarga, kurangnya pengetahuan hukum si korban dan pelaku yang memiliki kedudukan jabatannya, 2.Eksternal: cara berpakaian sesuai zaman yang salah dan tidak lagi mengindahkan kesopanan, teknologi yang semakin tinggi dan semakin canggih untuk berkomunikasi, kesempatan untuk melakukan perbuatan cabul, dan lingkungan kerja yang mempermudah perbuatan cabul.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Prof. Dr. Ismansyah, S.H., M.H |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum |
Depositing User: | S1 Ilmu Hukum |
Date Deposited: | 30 Jul 2018 09:21 |
Last Modified: | 30 Jul 2018 09:21 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/37078 |
Actions (login required)
View Item |