Potensi Ekstrak Daun Salam (Syzygium polyanthum (Wight.) Walp) Untuk Pengendalian Kecoak Jerman (Blatella germanica) Populasi HHB-JKT dan JKT-JKT

Siti, Maisyarah (2017) Potensi Ekstrak Daun Salam (Syzygium polyanthum (Wight.) Walp) Untuk Pengendalian Kecoak Jerman (Blatella germanica) Populasi HHB-JKT dan JKT-JKT. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (Cover dan abstrak)
COVER DAN ABSTRAK.pdf - Published Version

Download (177kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Pendahuluan)
PENDAHULUAN.pdf - Published Version

Download (317kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Kesimpulan)
KESIMPULAN.pdf - Published Version

Download (123kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Daftar pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (534kB) | Preview
[img] Text (Skripsi Full Text)
SKRIPSI FULL TEXT.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (797kB)

Abstract

Pengendalian kecoak yang selama ini menggunakan insektisida sintetis dapat membahayakan kesehatan penggunanya karena kandungan senyawa kimia pada insektisida tersebut dan dapat menimbulkan resistensi serangga terhadap insektisida. Penggunaan insektisida nabati (bioinsektisida) merupakan alternatif yang dapat digunakan sebagai pengganti insektisida sintetis karena sifatnya yang mudah terurai di alam sehingga tidak meninggalkan residu yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas ekstrak daun salam dalam mengendalikan kecoak Jerman. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap. Uji toksisitas dengan 3 perlakuan sebanyak 3 kali pengulangan, uji repelensi mengunakan 3 perlakuan sebanyak 4 kali pengulangan serta uji jumlah konsumsi makan dengan 3 perlakuan sebanyak 3 kali pengulangan. Pengujian toksisitas bioinsektisida menggunakan metode kontak, dengan konsentrasi ekstrak daun salam 20%, 30%, 40%, 60% dan 80% (3,14mg/cm2; 4,71mg/cm2; 6,29 mg/cm2; 9,43mg/cm2 dan 12,58mg/cm2). Uji repelensi kecoak Jerman menggunakan 3 perlakuan dengan pengulangan sebanyak 4 kali, konsentrasi ekstrak daun salam yang digunakan 10% (1,13 mg/cm2). Uji jumlah konsumsi makan dengan 3 perlakuan dan 3 kali ulangan. Konsentrasi ekstrak daun salam yang dipakai 10% (1,57mg/cm2). Hasil yang diperoleh pada uji toksisitas dalam jangka waktu 72 jam sebanyak 20% kecoak yang mati pada populasi VCRU-WHO pada konsentrasi 20%, 40% dan 80%, pada populasi JKT-JKT terdapat 6,66% kecoak yang mati pada konsentrasi 40% serta tidak terdapat kematian pada kecoak populasi HHB-JKT. Didapatkan hasil pada uji repelensi dalam jangka waktu 48 jam nilai repelensi kecoak Jerman terhadap ekstrak daun salam mencapai 100% untuk semua populasi yang diujikan. Hasil yang didapat pada uji junlah konsumsi makan, terjadi penurunan jumlah konsumsi makan pada populasi VCRU-WHO dan populasi JKT-JKT setelah diberi ekstrak daun salam, pada populasi HHB-JKT mengalami peningkatan jumlah konsumsi makan setelah diberi ekstrak daun salam. Ekstrak daun salam tidak efektif dalam melumpuhkan/mematikan kecoak Jerman, ektrak daun salam memiliki daya repelen yang tinggi dengan daya tolak 97,22%-100%, ekstrak daun salam mepengaruhi jumlah konsumsi makan pada kecoak Jerman. Kata kunci: Blatella germanica, Syzygium polyanthum, ekstrak, repelensi

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: Dr. RESTI RAHAYU
Subjects: Q Science > QH Natural history > QH301 Biology
Q Science > QP Physiology
Divisions: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Biologi
Depositing User: S1 Biologi Biologi
Date Deposited: 27 Jul 2018 15:29
Last Modified: 27 Jul 2018 15:29
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/36080

Actions (login required)

View Item View Item