Wiwik, Wiwik Susanti (2018) Model Penanganan dan Potensi Ekonomis yang Tersisa Pada Sampah Elektronik (E-waste) : Kasus Sampah Elektronik AC, Kulkas dan Mesin Cuci di Kota Padang. Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Cover dan Abstrak)
1. Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (265kB) | Preview |
|
|
Text (BAB 1)
2. BAB I.pdf - Published Version Download (307kB) | Preview |
|
|
Text (BAB 5)
3. BAB V.pdf - Published Version Download (134kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
4. Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (279kB) | Preview |
|
Text (TA Full Text)
5. TA Full Text.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (11MB) |
Abstract
Limbah perangkat elektrik dan elektronik (e-waste) merupakan jenis limbah yang pertumbuhannya paling tinggi tiap tahunnya. Dalam setiap e-waste terkandung material dan logam berharga di samping juga mengandung bahaya dan beracun yang dapat menyebabkan pencemaran dan kerusakan lingkungan jika sampah elektronik tidak dikelola dengan baik.. Oleh karena itu perlu dilakukan survey langsung ke lapangan untuk mengetahui model penanganan e-waste dan karakteristiknya. Hasil yang diperoleh adalah 2 model penanganan limbah elektronik produk pengkondisian udara (AC), mesin cuci, kulkas yaitu model 1 dengan melibatkan bengkel reparasi dimana proses yang dilakukan melibatkan 3 R (proses reuse, remanufacturing, dan recycling) dengan pelaku urban mining (pengepul 1, bengkel reparasi, pengepul 2, pengepul 3) di mana kondisi limbah elektronik masih baik/masih banyak komponen yang bisa digunakan) dan model 2 tanpa melibatkan bengkel reparasi di mana proses yang dilakukan pembongkaran komponen (recycling) dengan pelaku urban mining (pengepul 1, pengepul 2, pengepul 3) di mana kondisi limbah elektronik rusak berat. Komposisi material pembentuk e-waste yang paling dominan adalah besi dan plastik dengan rincian besi (Fe) sebanyak 11.801 gram (62,6 %) , plastik sebanyak 6.037 gram (21,1 dengan berat total AC 28.671 gram. Mesin cuci dengan kandungan besi (Fe) sebanyak 4.124 gram (22,3 %), plastik sebanyak 13.374 gram (68,4 %), dengan berat total mesin cuci 19.568 gram. Kulkas dengan kandungan besi (Fe) sebanyak 19.597 gram (58,2%), plastik sebanyak 8.852 gram (26,3 %), dengan berat total kulkas 34.814 gram. Retained value untuk model 1 diperoleh nilai high retained value terdapat pada bengkel reparasi , sedangkan retained value untuk model 2 kondisi high retained value ditemukan pada pengepul 3. Ratio retained value (nilai sisa) limbah elektronik terhadap harga beli awal produk elektronik (first price) untuk model 1 dan model 2 diperoleh nilai high margin value pada produk elektronik AC. Untuk medium margin value pada produk elektronik kulkas. Untuk low margin value pada produk elektronik mesin cuci . Limbah elektronik AC, mesin cuci, kulkas masih memiliki nilai retained value yang tinggi yaitu sebesar 1/3 dari harga awal. Kata Kunci : Operasi disassembly, Pola penanganan, Pelaku urban mining, Retained Value, Margin Value
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Dr. Ing Agus Sutanto |
Subjects: | T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery |
Divisions: | Fakultas Teknik > Mesin |
Depositing User: | s1 teknik mesin |
Date Deposited: | 14 May 2018 14:37 |
Last Modified: | 14 May 2018 14:37 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/34263 |
Actions (login required)
View Item |