Studi Pengadukan Hidrolis Pada Proses Koagulasi Menggunakan Terjunan dan Proses Flokulasi Menggunakan Vertical Baffle Channel

Azizah, Azizah (2018) Studi Pengadukan Hidrolis Pada Proses Koagulasi Menggunakan Terjunan dan Proses Flokulasi Menggunakan Vertical Baffle Channel. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (Cover dan Abstrak)
01. COVER TA + ABSTRAK.pdf - Published Version

Download (270kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I PENDAHULUAN)
02. BAB I.pdf - Published Version

Download (239kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB V PENUTUP)
03. BAB V.pdf - Published Version

Download (227kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Daftar Pustaka)
04. DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (225kB) | Preview
[img] Text (Skripsi Full Text)
05. TUGAS AKHIR ILMIAH UTUH.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract

Salah satu cara untuk menurunkan konsentrasi kekeruhan pada air dalam unit pengolahan air minum adalah dengan proses koagulasi-flokulasi. Saat ini banyak Instalasi Pengolahan Air (IPA) di Indonesia menerapkan pengadukan hidrolis pada proses koagulasi-flokulasi. Penelitian ini dilakukan untuk menguji penurunan kekeruhan pada proses koagulasi-flokulasi dengan menggunakan pengadukan hidrolis. Jenis pengadukan yang digunakan yaitu terjunan untuk proses koagulasi dan vertical baffle channel untuk proses flokulasi. Sampel air baku berupa larutan artifisial dengan karakteristik menyerupai air baku water intake PDAM Gunung Pangilun (50 NTU, pH 7,76, dan suhu 26,49°C). Unit Koagulator dan flokulator memiliki kapasitas 0,135 m3 dan 0,252 m3. Koagulan yang digunakan yaitu Poly Aluminium Chloride (PAC) dengan konsentrasi 5 ppm. Variasi yang dipakai yaitu tinggi terjunan (50 cm, 60 cm, 70 cm) dan jumlah baffle (13 buah, 19 buah, 27 buah). Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase penurunan kekeruhan terbesar terjadi pada ketinggian terjunan 70 cm yaitu sebesar 93,59 % dengan nilai gradien kecepatan (G) yang dihasilkan pada proses koagulasi 361/detik dan pada proses flokulasi sebesar 10/detik. Ukuran flok yang terbentuk yaitu 378,29 μm. Berdasarkan analisis korelasi rank spearman, antara parameter tinggi terjunan, jumlah baffle, kekeruhan dan ukuran flok menunjukkan korelasi yang sangat kuat (r = 1,000) dan positif serta memiliki hubungan yang signifikan (p < 0.01), maka disimpulkan bahwa perubahan tinggi terjunan dan jumlah baffle mempengaruhi kekeruhan air dan ukuran flok yang terbentuk setelah pengadukan hidrolis. Kata Kunci: flokulasi, gradien kecepatan, kekeruhan, koagulasi, ukuran flok.

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: Ir. RERI AFRIANITA, MT
Subjects: T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering
Depositing User: s1 teknik lingkungan
Date Deposited: 11 May 2018 10:27
Last Modified: 11 May 2018 10:27
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/33795

Actions (login required)

View Item View Item