Ghita, Fauzyah Vidani (2018) GAMBARAN PEMAAFAN PADA REMAJA KORBAN BULLYING DI SMP. Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Cover dan Abstrak)
Cover.pdf - Published Version Download (215kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I Pendahuluan)
BAB I PENDAHULUAN.pdf - Published Version Download (519kB) | Preview |
|
|
Text (BAB V Penutup)
BAB V PENUTUP.pdf - Published Version Download (295kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (247kB) | Preview |
|
Text (Skripsi full text)
SKRIPSI FULL TEXT.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Bullying merupakan serangkaian tindakan negatif dan agresif yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang terhadap orang lain yang biasanya dalam periode waktu tertentu. Seseorang yang menjadi korban bullying akan merasakan dampak fisik dan dampak psikologis dari perilaku bullying tersebut. Ketika ia mengalami peristiwa bullying, maka ia dapat merespon dengan dua cara yaitu tidak memaafkan dan memilih untuk memaafkan. Seseorang yang menjadi korban bullying di sekolah dapat memanfaatkan pemaafan untuk memulihkan luka emosional dari bullying. Pemaafan mampu menggantikan emosi negatif dengan emosi positif dan bisa bertindak sebagai sumber daya yang efektif untuk menangani efek negatif dari bullying. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran pemaafan pada remaja korban bullying di SMP. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara dan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Informan dalam penelitian ini adalah 3 orang remaja yang menjadi korban bullying di SMP. Data dianalisis berdasarkan prosedur penelitian kualitatif menurut Poerwandari (2005). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ketiga remaja tersebut melalui proses pemaafan dengan empat fase yaitu dimulai dengan fase membuka kembali, fase memutuskan, fase bekerja, dan fase pendalaman. Setiap remaja melewati setiap fase dengan cara yang berbeda-beda. Namun, tidak semua remaja melakukan pemaafan pada pelaku bullying. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yang menjadi pendorong maupun penghambat dalam melakukan pemaafan, yaitu empati, ruminasi, relasi kedekatan, permintaan maaf dari pelaku, dan sifat pelanggaran. Kata kunci: Pemaafan, bullying, remaja
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Nila Anggreiny, M.Psi., Psikolog |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology |
Divisions: | Fakultas Kedokteran |
Depositing User: | s1 psikologi psikologi |
Date Deposited: | 27 Apr 2018 10:16 |
Last Modified: | 27 Apr 2018 10:16 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/33231 |
Actions (login required)
View Item |