ANALISA PREFERENSI PENUMPANG DALAM MEMILIH ANGKUTAN KOTA DI KOTA PADANG (Studi Kasus Angkutan Kota dengan Kode Trayek 422, 201, 448, 307)

QOYYUMI, AULIA (2016) ANALISA PREFERENSI PENUMPANG DALAM MEMILIH ANGKUTAN KOTA DI KOTA PADANG (Studi Kasus Angkutan Kota dengan Kode Trayek 422, 201, 448, 307). Diploma thesis, Universitas Andalas.

Text (Skripsi Full Text) 1191.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (504kB)

Abstract

Persaingan bisnis untuk mendapatkan penumpang lebih banyak antara sesama sopir atau pemilik angkot berujung pada fenomena angkutan kota modifikasi. Beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengindentifikasi kecenderungan penumpang dalam pemilihan pengunaan angkutan kota kemudian mengidentifikasi benarkah angkutan kota bermusik lebih dipilih penumpang dari pada angkutan kota tidak bermusik, dan meninjau fenomena angkutan kota full musik terhadap peraturan yang berlaku di kota Padang, yaitu Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 11 Tahun 2005 tentang “ Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat”. Pada peraturan ini jelas tertulis pada Bab II “Tertib Jalan dan Angkutan Jalan”, pasal 3 point 2, “Setiap pengemudi, pemilik angkutan kota dilarang menambah atau memakai peralatan sound system yang mengeuarkan bunyi yang keras, kaca film dan sirine”. Pengumpulan data primer dilakukan dengan penyebaran kuisioner dan survey lapangan. Survey lapangan dilakukan dengan cara mengitung jumlah penumpang naik pada angkot bermusik dan tidak bermusik yang berangkat secara bersamaan, pada jam tertentu. Angkot tersebut adalah angkot dengan nomor trayek 422, 201, 448, 307. Berdasarkan data kuisioner yang diperoleh dari 66 responden diketahui prioritas penumpang dalam memilih angkot adalah mengutamakan angkot yang pertama datang yaitu sebesar 36,4 %. Pengolahan data terhadap hasil survey pada empat trayek angkot, memperlihatkan bahwa jumlah penumpang yang didapatkan angkot bermusik lebih besar dari pada angkot tidak bermusik, meskipun jelas bahwa angkot bermusik telah menyalahi peraturan yang berlaku. Oleh ii karena itu, diperlukan tindakan penertiban oleh aparat yang berwenang terhadap fenomena ini agar tidak ada lagi pelanggaran peraturan seperti ini, dan agar potensi seluruh angkot untuk mendapatkan penumpang sama. Kata kunci : Daya saing, Persepsi, Fenomena angkutan kota, Analisis deskriptif

Actions (login required)

View Item