Bobby, Tri Rahmad (2017) Pengaruh Penambahan Ekstrak Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) Terhadap Karakteristik Bedak Tabur Bengkuang (Pachyrhizus erosus). Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Cover dan Abstrak)
Cover-dan-abstrak-(upload).pdf - Published Version Download (419kB) | Preview |
|
|
Text (bab i)
Bab-1-(Pendahuluan)-upload.pdf - Published Version Download (254kB) | Preview |
|
|
Text (bab v)
Bab-5-(akhir)-upload.pdf - Published Version Download (137kB) | Preview |
|
|
Text (daftar pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (275kB) | Preview |
|
Text (Skripsi Full Text)
Skripsi.docx (upload).pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstrak temulawak terhadap karakteristik bedak tabur bengkuang yang dihasilkan, untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstrak temulawak terhadap karakteristik bedak tabur bengkuang yang dihasilkan, mengetahui tingkat penerimaan terhadap produk serta mengetahui jumlah penambahan ekstrak temulawak yang masih dapat diterima berdasarkan uji organoleptik. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan penambahan ekstrak temulawak (0%, 0,75%, 1,5%, 2,25% dan 3%) dan 3 kali ulangan. Data dianalisis secara statistik dengan menggunakan Analysis of Varian (ANOVA) dan dilanjutkan dengan Duncan’s New Multiple Range Test (DNMRT) pada taraf 5%. Pengamatan pada produk meliputi analisis kadar air, kadar abu, kecerahan warna, kadar kurkumin, aktivitas antioksidan, antimikroba dan uji iritasi serta organoleptik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan ekstrak temulawak berpengaruh nyata terhadap karakteristik bedak tabur bengkuang yang dihasilkan yaitu pada kadar air, kadar abu, aktivitas antioksidan, kecerahan warna, antimikroba, kadar kurkumin dan uji organoleptik. Penambahan ekstrak temulawak tidak berpengaruh (tidak menimbulkan reaksi iritasi) terhadap uji iritasi primer dan terhadap warna serta tekstur uji organoleptik bedak tabur bengkuang. Jumlah penambahan ekstrak temulawak yang masih dapat diterima dan mempunyai nilai fungsional yang baik berdasarkan data hasil uji organoleptik berada pada perlakuan C dengan jumlah penambahan ekstrak temulawak sebanyak 1,5% yang memiliki nilai warna uji organoleptik sebesar 3,72 (kearah suka), aroma sebesar 3,88 (kearah suka) dan tekstur sebesar 3,96 (kearah suka). Produk ini memiliki nilai kadar air sebesar 2,26%, kadar abu 0,14%, aktivitas antioksidan 69,67%, kecerahan warna 69,06%, antimikroba (daya hambat) 3,62mm, kadar kurkumin 0,71% dan memiliki nilai (–) atau tidak menimbulkan iritasi terhadap uji iritasi primer. Kata kunci: bengkuang, ekstrak temulawak, bedak tabur
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Dr. Ir Alfi Asben, M.Si |
Subjects: | T Technology > T Technology (General) |
Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian |
Depositing User: | s1 tekhasilpertanian fateta |
Date Deposited: | 05 Apr 2018 15:10 |
Last Modified: | 05 Apr 2018 15:10 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/32964 |
Actions (login required)
View Item |