betta, kurniawan (2017) HUBUNGAN POLIMORFISME GEN PfK13 DENGAN RESPON TERAPI Artemisinin Combination Therapy PADA PENDERITA MALARIA FALCIPARUM DI KABUPATEN PESAWARAN PROVINSI LAMPUNG. Doctoral thesis, Universitas Andalas.
|
Text (bab 1)
BAB 1.pdf - Accepted Version Download (214kB) | Preview |
|
|
Text (bab 7)
BAB VII.pdf - Published Version Download (32kB) | Preview |
|
|
Text (cover dan abstrak)
COVER DAN ABSTRAK BETTA.pdf - Published Version Download (286kB) | Preview |
|
|
Text (daftar pustaka)
DAFTAR PUSTAKA BETTA.pdf - Published Version Download (239kB) | Preview |
|
Text (disertasi full)
DISERTASI FULL.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (8MB) |
Abstract
ABSTRAK HUBUNGAN POLIMORFISME GEN PfK13 DENGAN RESPON TERAPI Artemisinin Combination Therapy PADA PENDERITA MALARIA FALCIPARUM DI KABUPATEN PESAWARAN PROVINSI LAMPUNG Betta Kurniawan Resistensi obat anti malaria merupakan salah satu faktor yang berhubungan dengan tingginya angka kejadian malaria. Resistensi anti malariaberkaitan dengan adanya polimorfisme gen penyandi proteinyang berhubungan dengan mekanisme kerja obat anti malaria. Studi tentang resistensi dengan mengidentifikasi mutasi gen telah banyak dilakukan salah satunya yang paling akhir diteliti adalah gen Plasmodium falciparum K13 (PfK13). Tujuan penelitian ini yaitu mengkaji hubungan polimorfisme gen PfK13 dengan respon terapi ACT padapenderita malaria falciparum di Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung Penelitian ini bersifat observasional analitik cross sectional yang dilakukan di Puskesmas Hanura Kabupaten Pesawaran pada tahun2015 hingga 2016. Jumlah sampel yang diperoleh adalah48 orang. Sampel dilakukan pengamatan gejala klinis dan pemeriksaan mikroskopis secara serial selama 28 hari berdasarkan protokol WHO tahun 2006. Penentuan polimorfisme dilakukan dengan analisis biomolekuler dengan isolasi DNA, amplifiksasi gen dan sekuensing. Hasil penelitian didapatkan respon terapi pada 47responden (97,9%) masih adekuat dan 1 responden (2,1%) mengalamirespon terapi gagal.Dari hasil sekuensing diketahui bahwa tidak terdapat polimorfisme pada gen PfK13 pada isolat Pesawaran Lampung. Hubungan antara polimorfisme gen PfK13 dengan respon terapi ACT pada penderita malaria falciparum tidak dapat dilakukan secara statistik. Kesimpulan pada penelitian ini yaitu bahwa gambaran respon terapi ACT pada penderita malaria falciparum di Kabupaten Pesawaran masih adekuat. Tidak diketemukan polimorfisme gen PfK13 pada isolat Plasmodium dari penderita malaria falciparum di Kabupaten Pesawaran Kata Kunci : Malaria, Polimorfisme, PfK13, ACT, respon terapi, resistensi 16
Item Type: | Thesis (Doctoral) |
---|---|
Primary Supervisor: | Prof. Dr. Nuzulia Irawati, MS |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Pascasarjana (Disertasi) |
Depositing User: | s3 Biomedik kedokteran |
Date Deposited: | 27 Oct 2017 12:25 |
Last Modified: | 28 Oct 2017 23:31 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/31333 |
Actions (login required)
View Item |