Kedudukan Anak Angkat Menurut Hukum Waris Adat Minangkabau di Kenagarian Koto Nan Ampek Kota Payakumbuh

Arini, Cahyani (2017) Kedudukan Anak Angkat Menurut Hukum Waris Adat Minangkabau di Kenagarian Koto Nan Ampek Kota Payakumbuh. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (Cover dan Abstrak)
cover abstrak.pdf - Published Version

Download (620kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
bab I.pdf - Published Version

Download (291kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB IV)
bab IV.pdf - Published Version

Download (232kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Daftar Pustaka)
daftar pustaka.pdf - Published Version

Download (129kB) | Preview
[img] Text (Skripsi Full)
skripsi full.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Pengangkatan anak merupakan suatu hal yang sudah lazim dilakukan di Indonesia dengan banyak hal yang melatarbelakanginya. Pelaksanaan pengangkatan anak ini dilakukan menurut hukum adat masing- masing daerah. Kedudukan anak angkat tersebut akan ditentukan oleh adat itu sendiri, begitu juga dengan masalah mengenai kewarisannya. Seperti di Minangkabau yang menganut sistem Matrilineal, yang menjadi ahli warisnya adalah anak perempuan maka pengangkatan anak yang dilakukan adalah hanya terhadap anak perempuan saja. Penelitian ini dilakukan di Kenagarian Koto Nan Ampek Kota Payakumbuh. Permasalahan yang dikaji adalah (1) Bagaimana prosedur pengangkatan anak menurut hukum Adat Minangkabau di Kenagarian Koto Nan Ampek Kota Payakumbuh? (2) Bagaimana kedudukan anak angkat menurut hukum waris Adat Minangkabau di Kenagarian Koto Nan Ampek Kota Payakumbuh?. Permasalahan tersebut menggunakan pendekatan masalah yuridis sosiologis, sifat penelitian deskriptif. Sebagai penelitian hukum sosiologis, teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui wawancara dengan Ketua Kerapatan Adat Nagari Koto Nan Ampek Kota Payakumbuh dan pemuka adat, serta studi dokumen dengan cara mempelajari dokumen- dokumen yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Sehingga hasil penelitian bahwa di Kenagarian Koto Nan Ampek Kota Payakumbuh tidak mengenal adanya anak angkat atau adopsi seperti yang diatur dalam hukum positif Indonesia. Di Kenagarian Koto Nan Ampek Kota Payakumbuh yang ada hanyalah mengangkat seorang anak perempuan untuk dijadikan anak kemenakan. Prosedur pengangkatan anak menjadi anak kemenakan tersebut adalah dengan suatu upacara adat yang disebut “dinaiak an”(dinaik kan) yang dihadiri oleh mamak dalam dusun. Pengangkatan anak menjadi anak kemenakan tersebut dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu, “batali adat” (bertali adat), “batali darah” (bertali darah), dan “batali budi” (bertali budi). Kedudukan anak angkat tersebut terhadap harta warisan orang tua angkatnya adalah tergantung kepada cara pengangkatan anak kemenakan tersebut. Kedudukan anak angkat terhadap harta warisan orang kandungnya adalah tergantung pada kesepakatan dari keluarga kandungnya tersebut.

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: Prof. Dr. H. Yaswirman, MA.
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Hukum
Depositing User: S1 Ilmu Hukum
Date Deposited: 22 Aug 2017 14:59
Last Modified: 22 Aug 2017 14:59
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/29275

Actions (login required)

View Item View Item