HASWAN, HASWAN (2015) MODEL PENGEMBANGAN MUTU PRODUK HYDROTILLER. Masters thesis, UPT. Perpustakaan Unand.
Text
1059.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (783kB) |
Abstract
Mutu produk merupakan salah satu aspek penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan karena konsumen hanya akan memilih suatu produk dengan mutu yang sesuai atau bahkan yang melebihi harapan dan kebutuhannya. Kenyataan adanya keluhan dari pengguna terhadap produk, permintaan yang semakin menurun merupakan indikator yang mengharuskan perusahaan mengambil langkah perbaikan/pengembangan mutu Usaha Pengembangan mutu produk bukan suatu kegiatan yang sederhana karena didalamnya terdapat proses pengambilan keputusan apalagi bila dukungan sumberdaya yang sangat terbatas. Faktor keterbatasan sumber daya mengharuskan untuk mengambil langkah prioritas. Faktor-faktor inilah yang melatarbelakangi dilakukannya penelitian di CV. Cherry Sarana Agro Payakumbuh yang bergerak dibidang manufaktur alat mesin pertanian, khususnya mesin bajak Hydrotiller, dengan tujuan mendapatkan model prioritas ataupun optimasi pengembangan mutu produk yang dalam hal ini adalah produk hydrotiler. Penggunaan Metoda Quality Function Deployment (QFD) yang diperkuat dengan proses Analitic Hierarchy Process (AHP) didalam proses pengembangan mutu produk dapat memberikan patokan bagi perusahaan dalam memenuhi harapan konsumen. Sebagai hasil penelitian yang dilakukan terhadap faktor mutu hydrotiller. disimpulkan bahwa 1. Terdapat delapan karakteristik mutu yang diperoleh dari suara konsumen, yakni a. roda bajak lebih lebar; b. memajak lebih dalam; c. pontoon tidak mudak bocor;; d. alat tidak menukik; e. daya apung; f. dapat memotong rumput; g. ruang alir yang besar dan h. Mesin yang lebih lebar. , dimana karakteristik “kemampuan alat untuk membajak lebih dalam” menempati ranking tertinggi dalam urutan tingkat kepentingan, yakni sebesar 5 dalam skala 1-5. Tingkat kepentingan ini selanjutnya diolah dalam rumah mutu dan menghasilkan bobot absolut tertinggi antar karakteristik, yakni sebesar 28 %, 2. Kedelapan karakteristik tersebut memiliki hubungan dengan pemenuhan kepuasan pelanggan dimana karakteristik teknik “titik berat” memiliki nilai persentase (technical characteristic weight) tertinggi, yakni sebesar 24,2 % di ikuti oleh karakteristik “desain mata bajak” sebesar 21,5 %. Angka ini menunjukkan tingkat kesesuaian karakteristik teknik dalam pemuasan pelanggan (costumer requirement), 3. Pilihan model optimasi pengembangan mutu produk yang efektif sebaiknya mengikuti kombinasi ranking kesesuaian dengan trade off antar karakteristik, dimana dalam hal ini pilihan karakteristik teknik “desain mata bajak” memiliki angka AOW (absolute optimization weight) tertinggi, yakni sebesar 28 %. Kata Kunci : Hydrotiller, Pengembangan Mutu, QFD, Proses AHP
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor T Technology > T Technology (General) |
Divisions: | Pascasarjana (Tesis) |
Depositing User: | Ms Azizah Yasefia |
Date Deposited: | 02 Mar 2016 04:20 |
Last Modified: | 07 Jun 2016 09:20 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/2927 |
Actions (login required)
View Item |