ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MIGRASI KEMALAYSIA DI KABUPATEN KERINCI(Dengan Studi Kasus Desa Tanjung Tanah dan Seleman Kecamatan Danau Kerinci)

FAUZAN, SUKRI (2013) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MIGRASI KEMALAYSIA DI KABUPATEN KERINCI(Dengan Studi Kasus Desa Tanjung Tanah dan Seleman Kecamatan Danau Kerinci). Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img] Text
330.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (662kB)

Abstract

Pembangunan di negara sedang berkembang identik dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi pada tahap awal pembangunan, namun disertai dengan timbulnya berbagai masalah pembangunan. Adapun masalah-masalah yang di hadapi oleh negara Indonesia antara lain adalah masalah pengangguran, masalah kemiskinan di pedesaan, masalah distribusi pendapatan yang timpang dan ketidakseimbangan struktural (Kuncoro, 1997). Masalah pembangunan paling mendasar yang dihadapi oleh negara Indonesia adalah masalah pengangguran. Karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbul nya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya. Dan juga, pengangguran terjadi sebagai akibat dari pembangunan ekonomi yang tidak dapat mengadakan kesempatan kerja yang lebih cepat daripada pertambahan jumlah angkatan kerja dan kompetensi pencari kerja yang tidak sesuai dengan pasar kerja. Pengangguran adalah suatu kondisi dimana seseorang tidak dapat bekerja, hal itu dikarenakan tidak tersedianya lapangan pekerjaan. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan 3 jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Tingkat pengangguran di negara Indonesia semakin bertambah setiap tahunnya. Menurut Badan Pusat Statistik, pengangguran di Indonesia dapat dilihat dari Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) yang merupakan proporsi penduduk usia kerja yang termasuk dalam angkatan kerja. Jumlah pengangguran di Negara Indonesia pada tahun 2004 mencapai 10 juta jiwa lebih. Tahun 2005 jumlah pengangguran terbuka meningkat menjadi 12.630.106 juta jiwa. Jumlah pengangguran terbuka di Indonesia pada tahun 2006 dan 2007 mengalami penurunan hingga tahun 2008 jumlah pengangguran lebih dari 9 juta jiwa. Jumlah pengangguran terbuka di Indonesia tergolong tinggi bila dibandingkan dengan jumlah angkatan kerjanya. Menurut data dari Statistik Indonesia Tahun 2004-2008 jumlah angkatan kerja tahun 2004 adalah 103.973.387 jiwa, tahun 2005 meningkat menjadi105.857.653 jiwa, tahun 2006 jumlah angkatan kerja mencapai 106.388.935 jiwa, tahun 2007 berjumlah 109.941.359 jiwa dan tahun 2008 sebesar 111.947.265 jiwa. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah pengangguran terbuka dengan tingkat pendidikan yang rendah lebih banyak daripada jumlah pengangguran dengan tingkat pendidikan tinggi . Tingginya tingkat pengangguran dengan distribusi pendapatan yang rendah dan tidak merata serta adanya ketidakseimbangan struktural menyebabkan timbulnya berbagai kesenjangan lain yang terjadi di negara Indonesia. Kesenjangan tersebut antara lain adalah kesenjangan pendapatan daerah, tingkat upah, infrastruktur dan fasilitas. Kesenjangan tersebut terjadi baik itu antar wilayah regional, nasional maupun internasional. Kondisi yang terjadi akibat 4 kesenjangan seperti ini menyebabkan masyarakat melakukan mobilitas ke wilayah lain. Masyarakat memutuskan untuk melakukan migrasi ke wilayah lain untuk mendapatkan keuntungan dalam arti ekonomi yang pastinya bertujuan untuk mendapatkan pendapatan yang lebih tinggi dari daerah asalnya. Migrasi merupakan bagian dari mobilitas penduduk. Mobilitas penduduk adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain. Mobilitas penduduk ada yang bersifat nonpermanen (sementara) misalnya turisme baik nasional maupun internasional, dan ada pula mobilitas penduduk permanen (menetap). Mobilitas penduduk permanen disebut migrasi. Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain dengan melewati batas negara atau batas administrasi dengan tujuan untuk menetap. Migrasi tenaga kerja adalah bentuk spesifik dari perpindahan penduduk. Migrasi yang dilakukan tenaga kerja meliputi migrasi internal dan migrasi internasional Migrasi internal atau migrasi yang dilakukan di dalam negeri dianggap sebagai proses alamiah yang akan menyalurkan tenaga kerja dari daerah pedesaan ke daerah perkotaan. Sedangkan migrasi internasional merupakan proses perpindahan tenaga kerja melewati batas negara karena adanya dorongan dan tujuan tertentu. Migrasi internasional yang semakin banyak dilakukan hampir di seluruh negara-negara di dunia dipandang sebagai keputusan yang rasional karena adanya tekanan (kondisi eksternal) yang dihadapi penduduk di dalam negeri (Tjiptoherijanto, 1999). Fenomena migrasi, khususnya migrasi internasional terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia. Provinsi Jambi dengan kepadatan penduduk terpadat 5 ketujuh di Sumatera setelah Sumatera Barat dan Lampung mempunyai banyak tenaga kerja yang melakukan migrasi Internasional. Migrasi international yang dilakukan penduduk Jambi yang tepatnya yang dilakukan oleh penduduk Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi cenderung tinggi. Menurut Dinsosnakertrans Provinsi Jambi menjelaskan bahwa pada tahun 2012 mereka telah mengirimkan 2000 TKI yang berasal dari kabupaten Kerinci ke Malaysia (Dinsosnakertrans, 2012) Malaysia menjadi tujuan utama TKI karena faktor geografis dan budaya. Secara geografis Malaysia merupakan tetangga terdekat Indonesia, jadi transportasi ke Malaysia mudah, murah dan cepat. Faktor lain yang mempengaruhi adalah faktor budaya, Malaysia dan Indonesia memiliki budaya yang hampir sama. Khususnya dari segi bahasa yang tidak berbeda jauh sehingga para TKI yang mayoritas berpendidikan rendah tidak terganggu kendala bahasa (Pasetia, 2007). Malaysia juga merupakan Negara berkembang di Asia yang mengalami perkembangan pembangunan yang pesat dan mempunyai pertumbuhan ekonomi yang baik dan stabil. Secara teori faktor-faktor yang dimiliki Malaysia merupakan faktor penarik tenaga kerja Indonesia, sehingga TKI memutuskan untuk bermigrasi ke negara tersebut. Berdasarkan hal diatas, maka penulis tertarik melakukan penelitian di Kabupaten Kerinci daerah Kecamatan Danau Kerinci. Hal ini disebabkan karena banyaknya masyarakat Kerinci yang bermigrasi ke Malaysia. Adapun variabelvariabel mempengaruhi nya adalah umur (UMR), jenis kelamin (JK), pendidikan (PDK), lama bekerja (LB) dan gaji (GJ), dan pekerjaan sebelumnya (PKJ). Berdasarkan hal tersebut maka penulis akan melakukan kajian ilmiah dalam penelitian ini dan menuangkannya dalam skripsi yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Migrasi ke Malaysia di Kabupaten Kerinci (Studi Kasus Desa Tanjung Tanah dan Seleman Kecamatan Danau Kerinci)”.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
H Social Sciences > HB Economic Theory
Divisions: Fakultas Ekonomi > Ilmu Ekonomi
Depositing User: Ms Ikmal Fitriyani Alfiah
Date Deposited: 02 Mar 2016 03:05
Last Modified: 02 Mar 2016 03:05
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/2838

Actions (login required)

View Item View Item