MASRUL, BASYAR (2017) Analisis Hubungan Derajat Asma Kronik Berdasarkan Spirometri dengan Kadar Interleukin 4, Interleukin 13, dan Eosinophil Cationic Protein. Doctoral thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Cover dan Abstrak)
1 Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (345kB) | Preview |
|
|
Text (Bab I Pendahuluan)
2 BAB 1 Pendahuluan.pdf - Published Version Download (250kB) | Preview |
|
|
Text (Bab 7 Kesimpulan dan Saran)
3 BAB 7 Kesimpulan dan Saran.pdf - Published Version Download (205kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
4 Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (176kB) | Preview |
|
Text (Desertasi Utuh)
5 Desertasi Utuh.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
Abstract
Asma merupakan masalah kesehatan dunia yang tidak hanya ditemukan di negara maju tetapi juga di negara berkembang. Spirometri merupakan salah satu metode paling efektif untuk menunjukkan derajat asma. Kelemahan spirometri adalah keakuratan hasil pengukuran sangat tergantung dari operator. Pada asma berat, faal paru dari hasil spirometri dapat tidak mencerminkan faal saluran napas. Oleh karena itu dibutuhkan klasifikasi derajat asma kronik berdasarkan paradigma imunopatologi yang lebih menggambarkan derajat inflamasi kronik saluran pernapasan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubngan derajat asma kronik berdasarkan spirometri dengan IL-4, IL-13 dan Eosinophil Cationic Protein (ECP). Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan disain penelitian potong lintang pada 46 pasien asma RSUP Dr. M. Djamil Padang. Kepada pasien penderita asma dilakukan spirometri untuk menentukan derajat asma yang diklasifikasikan menjadi asma berat (FEV1 < 80%) dan asma ringan (FEV1 ≥ 80%). Kemudian dilakukan pemeriksaan kadar IL-4, IL-13 dan ECP serum dengan metode Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA). Penelitian ini dilakukan di Bagian Paru RSUP Dr. M. Djamil Padang dan Laboratorium Biomedik Universitas Andalas. Pelaksanaan penelitian pada bulan Januari 2017 sampai dengan Juni 2017. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan bermakna (p<0,05) antara kadar IL-13 pada kelompok asma kronis derajat ringan dan kelompok asma kronis derajat berat. Sedangkan untuk kadar IL- 4 dan ECP tidak ditemukan hubungan bermakna antara derajat asma dengan kedua variabel tersebut. Kesimpulan penelitian ini adalah pemeriksaan kadar IL-13 dapat menjadi pilihan pemeriksaan yang lebih objektif untuk menentukan derajat severitas penyakit asma kronik selain penilaian secara gejala klinis dan faal paru dengan menggunakan spirometri. Kata Kunci : asma kronik, ECP, IL-4, IL13, spirometri
Item Type: | Thesis (Doctoral) |
---|---|
Primary Supervisor: | Prof. Dr. dr. Ellyza Nasrul, SpPK (K) |
Subjects: | R Medicine > RZ Other systems of medicine |
Divisions: | Pascasarjana (Disertasi) |
Depositing User: | s3 Biomedik kedokteran |
Date Deposited: | 31 Jul 2017 12:14 |
Last Modified: | 31 Jul 2017 12:14 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/27640 |
Actions (login required)
View Item |