ADITYA, PUTRA PRASETYO (2013) PENGARUH RUTINITAS OLAHRAGA AEROBIK (JOGGING)TERHADAP TINGKAT STRESMAHASISWA ASRAMA PUTRA UNIVERSITAS ANDALAS TAHUN 2013. Diploma thesis, Universitas Andalas.
Text
316.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (401kB) |
Abstract
Melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi adalah impian sebagian besar siswa yang baru lulus dari Sekolah Menengah Atas (SMA). Memasuki dunia kuliah merupakan suatu perubahan besar pada hidup seseorang termasuk transisi dari seorang senior di SMA yang kemudian menjadi mahasiswa baru di perguruan tinggi (Santrock, 2007). Para mahasiswa baru tergolong berada pada masa remaja yang mengalami pertumbuhan dan perkembangan pesat baik dari fisik, psikis maupun intelektualitasnya (Hernawati, 2005). Masa remaja atau masa adolescence adalah suatu fase tumbuh kembang yang dinamis dalam kehidupan seorang individu. Tekanan emosi, psikologi dan sosial cukup membuat remaja rentan terhadap stres dikarenakan belum mencapai tahap kematangan mental dan sosial (Hernawati, 2005). Greenberg (2002) dalam Silalahi (2010) secara khusus merangkum penyebab stres pada mahasiswa yang memasuki perkuliahan setelah lulus dari SMA, yaitu perubahan gaya hidup, nilai, jumlah mata kuliah yang diambil, masalah pertemanan, cinta, rasa malu, dan kecemburuan. Perubahan hidup menjadi sumber stres bila perubahan hidup tersebut menuntut kita menyesuaikan diri (Nevid, Rathus, & Greene, 2005). Studi telah menunjukkan bahwa perubahan hidup pada masa remaja, khususnya mahasiswa yang baru masuk perguruan tinggi, dapat menimbulkan 3 stres. Penelitian Hernawati (2005) terhadap 150 orang mahasiswa baru yang tinggal di asrama Institut Pertanian Bogor menunjukkan bahwa lebih dari sebagian (62,7%) mahasiswa baru yang tinggal di asrama mengalami stres tingkat tinggi. Nur’aini (2011) juga melakukan penelitian terhadap tingkat stres mahasiswi yang menempati asrama putri Universitas Andalas dan mendapatkan hasil bahwa sebanyak 134 dari 178 orang mahasiswi asrama (75,3%) mengalami stres sedang dan 44 orang (24,7%) diantaranya mengalami stres ringan. Berdasarkan hasil penelitian di atas diketahui bahwa hal-ha1 yang menjadi sumber stres atau stresor bagi mahasiswa baru antara lain belum pernah mengalami kost sebelumnya, terlalu banyaknya teman sekamar, sulit beradaptasi dengan teman sekamar, masalah pribadi dengan teman, kesulitan memahami materi kuliah, tugas perkuliahan yang menumpuk, masalah kesehatan, homesick (rindu keluarga) serta masalah keuangan (Hernawati, 2005; Nur’aini, 2011) Dengan banyaknya persoalan atau masalah pada kehidupan mahasiswa baru, sering kali persoalan atau masalah tersebut berujung dengan stres. Seaward (2004) mendefinisikan stres sebagai ketidakmampuan mengatasi ancaman yang dihadapi oleh mental, fisik, emosional, dan spiritual manusia, yang pada suatu saat dapat mempengaruhi kesehatan fisik manusia tersebut. Oleh karena itu untuk dapat memberikan perasaan yang tenteram dan sejahtera setiap orang perlu menggunakan manajemen stres (Seaward, 2004). Menurut Hawari (2011) ada banyak cara yang dapat dilakukan dalam meningkatkan kekebalan terhadap stres ada banyak cara yang bisa kita lakukan 4 seperti mengkonsumsi makanan yang bernutrisi, tidur dengan pola yang tepat, berolahraga, tidak mengkonsusmsi rokok, tidak mengkonsumsi minuman keras, mengontrol berat badan, rekreasi, menggunakan teknik relaksasi dan banyak hal lain yang dapat kita lakukan sesuai dengan keinginan dan kemampuan kita. Pada banyak orang, olahraga merupakan cara yang paling populer dan efektif dalam mengurangi stres. Disini terlihat bahwa olahraga membentuk suatu kekebalan terhadap stres yang akan memperkuat organ-organ vital tubuh (Seaward, 2004). Menurut Salmon (2001) efek dari latihan fisik dapat menimbulkan sistem noradrenergik untuk membantu efek anti depresan dan aktivasi opioid untuk perbaikan suasana hati. Banyak ahli menyarankan melakukan latihan aerobik setidaknya sepuluh menit, akan lebih baik lagi jika seseorang bisa melakukannya antara tiga puluh sampai enam puluh menit, tiga kali seminggu untuk mengoptimalkan manfaat latihan aerobik. Tidak perlu menghabiskan waktu berjam-jam di pusat kebugaran. Latihan aerobik dapat dilakukan dengan carayang murah dan efektif, seperti jalan kaki, jogging, lompat tali, bersepeda, berenang, dan lainnya untuk dapat memperbaiki mood dan kebugaran jantung (Lubis, 2009). Universitas Andalas adalah salah satu perguruan tinggi yang memiliki asrama mahasiswa dari sekian banyak perguruan tinggi di Indonesia. Asrama Universitas Andalas berfungsi sebagai sarana tempat tinggal yang berperan dalam kegiatan pembentukan karakter dasar bagi setiap mahasiswa penghuni asrama (Tim Pengelola Asrama Universitas Andalas, 2012). 5 Dalam kegiatan pembentukan karakter tersebut pengelola asrama dan Universitas Andalas telah merancang program-program yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa baru di asrama seperti sholat shubuh berjama’ah, Masa Orientasi Mahasiswa Asrama (MOMA), Bina Bakat Minat dan Kepemimpinan (BBMK), Achievement Motivation Training, Quantum Learning Training, Heart Intelligence, Leadership Training, dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, para mahasiswa baru tersebut mengalami perubahan hidup setelah memasuki asrama yang dapa tmenyebabkan stres pada mahasiswa tersebut. Asrama Universitas Andalas memiliki 5 buah gedung yang dihuni oleh 1191 mahasiswa dan mahasiswi. Asrama putra sendiri terdiri dari 2 gedung yang dihuni 488 mahasiswa, dimana gedung Roesma/M. Syaff dihuni 232 mahasiswa dan gedung Menpera dihuni 216 mahasiswa (Tim Pengelola Asrama Universitas Andalas, 2012).. Dari hasil survey awal yang peneliti lakukan terhadap 20 orang mahasiswa asrama, 11 orang (55%) mengalami stres sedang dan 9 orang (45%) lainnya mengalami stres ringan. Penyebab dari stres pada mahasiswa baru tersebut antara lain adalah seperti tugas dan laporan praktikum yang menumpuk, bentroknya jadwal perkuliahan dengan kegiatan mahasiswa baru, permasalahan dengan teman, serta tertekan oleh persaingan dikelas. Akibat dari stres tersebut sebanyak 11 orang mahasiswa mengalami perubahan berat badan, 5 orang mengalami aktivitas merokok yang berlebihan, gangguan pada pola tidur, bahkan ada yang memutuskan untuk tidak tinggal di asrama lagi. Pada permasalahan olahraga, 6 peneliti melakukan wawancara kepada beberapa mahasiswa. Mahasiswa di asrama putra Universitas Andalas lebih memilih melakukan olahraga yang digemari seperti bermain futsal, tenis meja, basket, jogging, atau sekedar bermain catur di lingkungan asrama. Hampir 70 % atau sekitar 350 orang mahasiswa asrama menyukai olahraga. Dari jumlah tersebut, sebanyak 25 % nya melakukan aktivitas olahraga aerobik. Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik mengadakan penelitian untuk mengetahui pengaruh rutinitas olahraga aerobik (jogging) terhadap tingkat stres mahasiswa di asrama putra Universitas Andalas tahun 2013.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > RT Nursing |
Divisions: | Fakultas Keperawatan |
Depositing User: | Ms Ikmal Fitriyani Alfiah |
Date Deposited: | 02 Mar 2016 02:33 |
Last Modified: | 02 Mar 2016 02:33 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/2726 |
Actions (login required)
View Item |