PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK RELAKSASI HYPNOBIRTHING TERHADAP PENURUNAN KECEMASAN IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III DI PUSKESMAS SUNGAI SEMBILAN DUMAI TAHUN 2013

BISHENDRI, BISHENDRI (2013) PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK RELAKSASI HYPNOBIRTHING TERHADAP PENURUNAN KECEMASAN IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III DI PUSKESMAS SUNGAI SEMBILAN DUMAI TAHUN 2013. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img] Text
313.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (336kB)

Abstract

Setiap pasangan yang menikah pasti berusaha untuk mendapatkan keturunan dari pernikahannnya. Kehamilan merupakan hal yang diharapkan bagi setiap wanita yang menikah dan juga masa-masa terindah bagi wanita tersebut. Saat wanita mengetahui bahwa dirinya hamil ia juga akan merasa terkejut, terutama bila hal ini terjadi pada ibu primigravida. Ini merupakan hal yang menyenangkan sekaligus menegangkan bagi ibu. Wanita hamil, apalagi seorang primigravida, hampir semuanya mengalami kekhawatiran, kecemasan, dan ketakutan baik selama hamil , saat menghadapi persalinan, maupun setelah persalinan. Kecemasan yang mereka rasakan umumnya berkisar mulai dari khawatir tidak bisa menjaga kehamilan sehingga janin tidak tumbuh sempurna, khawatir keguguran, takut sakit saat melahirkan, takut bila nanti dijahit atau ada yang takut terjadi komplikasi pada saat persalinan sehingga menimbulkan kematian. (Aprillia, 2010). Hadirnya janin didalam rahim juga akan mempengaruhi emosi si ibu. Jika tidak didukung oleh lingkungan keluarga yang harmonis atau tempat tinggal yang kondusif, perubahan emosi dapat memicu stress pada perempuan hamil dan mengakibatkan beberapa hal seperti kurang tidur, gangguan nafsu makan, perasaan cemas. Kadar hormon stress juga memicu terjadinya keguguran (Sapolsky, 2004; Nepomaschy, 2006 dikutip dari Aprillia, 2010). 3 Rasa cemas pada banyak orang dewasa sekarang adalah akibat dari rekaman getaran mereka sejak dalam kandungan. Padahal bayi dalam kandungan perlu mendapatkan ketenangan dan kedamaian dari ibunya. Dan dalam bukunya “Super Baby” Sarah mengungkapkan bahwa: Kecemasan dan stress yang berlebihan pada saat hamil bisa mengakibatkan: bayi lahir prematur, kesulitan belajar, anak menjadi hiperaktif atau bahkan mengalami autisme, sedangkan bagi ibu akan mengakibatkan kadar prognanolone dalam tubuh tidak mencukupi (Kuswandi, 2003). Pada trimester ketiga (27-40 minggu), kecemasan menjelang persalinan ibu hamil semakin meningkat. Pertanyaan dan bayangan apakah dapat melahirkan normal, cara mengejan, apakah akan terjadi sesuatu saat melahirkan, atau apakah bayi lahir selamat, akan semakin sering muncul dalam benak ibu hamil. Pandangan lain mengatakan bahwa pada usia kandungan tujuh bulan ke atas, tingkat kecemasan ibu hamil semakin akut dan intensif seiring dengan mendekatnya kelahiran bayi pertamanya. Di samping itu, trimester ini merupakan masa riskan terjadinya kelahiran bayi prematur sehingga menyebabkan tingginya kecemasan pada ibu hamil. (Andriana, 2007) Banyak penelitian yang telah dilakukan untuk membuat ibu hamil rileks diantaranya senam yoga, senam hamil, berendam di air hangat, mendengarkan music, menggeluti hobi, banyak-banyak tertawa, control pernafasan, relaksasi dan masih banyak yang lainnya. Menurut penelitian Field (2008 dikutip dari Aprillia 2010), wanita yang mengikuti kelas relaksasi 4 sebelum dan selama hamil, mengalami sedikit komplikasi dan mempunyai resiko yang lebih kecil untuk melahirkan bayi dengan berat badan rendah dibandingkan ibu yang tidak terbiasa melakukan relaksasi secara teratur selama kehamilannya. Salah satu relaksasi yang bisa dilakukan adalah relaksasi hypnobirthing. Hypnobirthing dirancang untuk meningkatkan perasaan unik dan takjub membantu ibu mencapai kesadaran bahwa tubuh ibu adalah instrumen alam yang paling sempurna, suatu wahana bagi bayi yang secara ajaib tumbuh dan masuk ke dunia ini. Dasar dari metode ini sebenarnya sudah dikenal dalam salah satu management nonfarmakologi yang dikenal perawat sebagai teknik relaksasi. Teknik relaksasi hypnobirthing dapat membantu merilekkan otot dan pikiran ibu dalam menjalani kehamilan dan menghadapi persalinan. Metode ini dapat diajarkan pada ibu hamil sebagaimana intervensi keperawatan dengan metode manajemen kecemasan yang lain. (Mongan, 2007) Dumai merupakan daerah baru yang sebagian besar kebun sawit, terutama daerah kerja Puskesmas Sungai Sembilan yang sangat jauh dari kota. Dari data profil kota Sungai Sembilan tahun 2010 43% penduduknya bermata pencarian sebagai buruh kebun, 26% buruh pabrik, sisanya wiraswasta dan pegawai. Tingkat pendidikan penduduknya 24% tidak tamat sekolah SD, 15% tamat SD, 28% tamat SMP, 21% tamat SMA dan 12% tamat perguruan tinggi. Dengan tingkat perekonomian yang rendah, maka 80% penduduknya pengguna kartu jamkesmas, dengan biaya melahirkan penduduk gratis. Dari 5 data kesehatan kota Dumai tahun 2010 diketahui 60% kelahiran premature terjadi pada ibu primipara. Kelas-kelas relaksasi ibu hamil di Kota Dumai sangat sedikit sekali, terutama daerah sungai Sembilan hanya di ajarkan senam hamil di puskesmas sekali dalam sebulan. Untuk teknik relaksasi hypnobirthing belum pernah ada, bahkan 8 dari 10 tenaga puskesmas yang penulis wawancara tidak mengenal teknik hypnobirthing. Berdasarkan survey awal yang dilakukan peneliti, dari data Puskesmas Sungai Sembilan terhadap ibu primigravida yang akan menghadapi persalinan (Trimester III) dari 10 ibu hamil yang diwawancarai didapatkan 6 orang ibu hamil mengalami kecemasan berat, 2 orang ibu hamil mengalami kecemasan sedang, 2 orang ibu hamil mengalami kecemasan ringan. Penelitian di dunia mengenai kecemasan menghadapi persalinan menunjukkan 70 – 80 % ibu primigravida mengalami kecemasan berat dan 10 – 16 % nya mengalami kecemasan sedang dan ringan. Penelitian tahun 2004 di Jawa Barat menunjukkan prevalensi masalah kecemasan ibu primigravida ialah 27 – 29 %. Adapun masalah kecemasan tersebut akan berpengaruh besar terhadap janin serta perlakuan ibu terhadap bayi yang dilahirkan, terutama saat menyusui dan mengasuh anaknya nanti (Depkes RI, 2006). Hasil penelitian Susanti (2010) di Jawa Barat. Tingkat kecemasan ibu hamil sesudah dilaksanakan latihan hypnobirthing 56% tidak cemas dan 38% tingkat kecemasan ringan. Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan Andriana (2007) di Klinik Pro V Hynobirthing Jakarta terhadap ibu-ibu hamil yang telah mengikuti kelas Relaksasi Hypnobirthing, hampir 100% responden menyatakan Hypnobirthing dapat mengatasi masalah yang selama kehamilan dan persalinan.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
R Medicine > RT Nursing
Divisions: Fakultas Keperawatan
Depositing User: Ms Ikmal Fitriyani Alfiah
Date Deposited: 02 Mar 2016 02:27
Last Modified: 02 Mar 2016 02:27
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/2716

Actions (login required)

View Item View Item