Priska, Arimbi Zalni (2017) PELAKSANAAN GADAI SAWAH HASIL DARI HARTA PENCAHARIAN DITINJAU DARI SEGI HUKUM ISLAM DI NAGARI SANIANGBAKA KABUPATEN SOLOK. Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (cover dan abstrak)
Coverabstrak.pdf Download (2MB) | Preview |
|
|
Text (BAB I PENDAHULUAN)
BAB I PENDAHULUAN.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text (BAB IV PENUTUP)
BAB IV PENUTUP.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR KEPUSTAKAAN)
daftar kepustakaan.pdf Download (1MB) | Preview |
|
Text (FULL SKRIPSI)
FULL PRISKA.pdf Restricted to Repository staff only Download (11MB) |
Abstract
Gadai sawah di Minangkabau pada dasarnya terjadi karena unsur tolong-menolong antar masyarakat adatnya. Bentuknya berupa pinjaman dan sawah sebagai jaminan untuk pelunasan pinjaman itu. Gadai sawah di Minangkabau terdapat dua jenis, yaitu gadai sawah atas sawah harta pusaka tinggi, dimana sawah yang digadaikan merupakan sawah milik komunal kaum dan untuk menggadaikannya harus memenuhi syarat-syarat adat tertentu dan persetujuan seluruh anggota kaum. Yang kedua adalah gadai sawah atas harta pusaka rendah, dimana salah-satu bentuk dari harta pusaka rendah ini adalah harta pencaharian yaitu harta yang diperoleh dan didapatkan dengan usaha sendiri sebagai hasil dari pencaharian suami dan isteri, bukan melalui pewarisan, pada gadai sawah atas harta pencaharian cukup menggunakan persetujuan si pemilik sawah tersebut dan tidak ada ketentuan adat yang mengatur secara rinci. Umumnya masyarakat Minangkabau beragama Islam, oleh sebab itu setiap tradisi adatnya sejalan dengan Alquran dan Sunnah Rasul, sesuai dengan falsafah adat adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan gadai sawah di Nagari Saniangbaka dan mengamati proses pelaksanaannya kemudian dibandingkan dengan pelaksanaan praktek gadai menurut ketentuan hukum Islam. Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah yuridis sosiologis yaitu pendekatan yang menekankan pada praktek di lapangan dan dikaitkan pada aspek hukum yang berlaku. Disini menggunakan dua sumber data yaitu data primer yang diperoleh dari hasil wawancara dan data sekunder yang di peroleh dari studi kepustakaan. Adapun subyek dan obyek dari penelitian ini adalah masyarakat Nagari Saniangbaka sebagai pelaku gadai sawah itu sendiri. Hasil penelitian yang penulis lakukan dapat ditarik kesimpulan, bahwa pelaksanaan gadai sawah di Nagari Saniangbaka, telah memenuhi syarat-syarat secara adat dan dalam hukum Islam, akan tetapi dlam proses pelaksanaannya terdapat praktik riba yang dilarang di dalam Islam. Praktik riba yang dimaksud disini adalah pada penggunaan takaran satuan emas sebagai nilai pinjaman atas jaminan sawah tersebut dan dari bolehnya memanfaatkan dan menikmati hasil oleh pihak penerima gadai atas sawah jaminan itu selama pihak penggadai belum dapat menebus sawah miliknya, padahal status sawah gadai hanya sebagai jaminan utang, jadi hak milik sawah tersebut masih berada di tangan pihak penggadai. Kata Kunci : Pagang Gadai, Saniangbaka, Sawah, Harta Pencaharian.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Prof. Dr. H. Yaswirman, M.A. |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum |
Depositing User: | S1 Ilmu Hukum |
Date Deposited: | 10 Aug 2017 12:14 |
Last Modified: | 10 Aug 2017 12:14 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/26413 |
Actions (login required)
View Item |