ANALISIS HUBUNGAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH (BBLR) DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK USIA 12-23 BULAN DI SUMATERA BARAT(ANALISIS DATA RISKESDAS TAHUN 2013)

Friska, Eka Fitria (2017) ANALISIS HUBUNGAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH (BBLR) DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK USIA 12-23 BULAN DI SUMATERA BARAT(ANALISIS DATA RISKESDAS TAHUN 2013). Masters thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (Cover dan Abstrak)
abstrak.pdf - Published Version

Download (208kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab 1 Pendahuluan)
Bab 1 pendahuluan.pdf - Published Version

Download (148kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab 5 Penutup)
Bab 5 penutup.pdf - Published Version

Download (64kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Daftar Pustaka)
Daftar pustaka.pdf - Published Version

Download (181kB) | Preview
[img] Text (tesis full text)
tesis fulltext.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Stunting merupakan kondisi kronis yang menggambarkan malnutrisi jangka panjang yang ditandai dengan PB/U atau TB/U dengan batas z-score kurang dari -2 SD. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara BBLR dengan kejadian stunting pada anak Usia 12-23 bulan di Sumatera Barat. Penelitian ini menggunakan desain penelitian case control yang dilaksanakan dari Oktober 2016 sampai dengan April 2017. Sumber data dalam penelitian ini berasal dari Riskesdas tahun 2013.Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 62 kasus dan 62 kontrol.Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat, analisis bivariat, dan analisis multivariat. Hasil penelitian menemukan variabel yang berhubungan dengan kejadian stunting yaitu BBLR OR= 4.56 ( p=0,001 95%CI (1.85-11.21), pemberian ASI eklusif OR= 3,58 (p=0,0001 95% CI 1.70-7.54), penyakit infeksi OR= 2,06 (p=0,04 95%CI 1.00-4.22), kelengkapan imunisasi OR=3,43(p=0,04 95% CI 1.58-7.45), pekerjaan ibu OR=2,33 (p= 0,027 95% CI 1.10-4.92), dan pendidikan ibu OR=3,62 (p=0,001 95%CI 1.71-7.64). Pada uji interaksi didapatkan Variabel yang mempunyai efek modifikasi yaitu pemberian ASI eklusif. Pada uji confounding didapatkan Variabel yang menjadi confounder yaitu pemberian ASI eklusif %(∆)OR=57.56, penyakit infeksi %(∆)OR=12.60, kelengkapan imunisasi %(∆)OR=26.74, status ekonomi keluarga %(∆)OR=10,47 dan pendidikan ibu %(∆)OR=11.63. Pada pengukuran dampak potensial didapatkan bahwa %AFP pada anak yang tidak diberi ASI ekslusif sebesar 60%, mengalami penyakit infeksi sebesar 43%, imunisasi tidak lengkap sebesar 42%, keluarga dengan kuintil indeks kepemilikan menengah kebawah hingga terbawah sebesar 30%, dan pendidikan ibu dari tamat SMA kebawah sebesar 62%. Untuk mencegah kejadian stunting diperlukan upaya perbaikan gizi ibu semenjak hamil. Daftar Pustaka : 61 (2000-2016) Kata Kunci : Stunting, BBLR, Interaksi, Confounding, pengukuran dampak potensial

Item Type: Thesis (Masters)
Primary Supervisor: Prof. Rizanda Machmud, MD,DrPH, FISPH., FISCM
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine
R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions: Pascasarjana (Tesis)
Depositing User: s2 kesehatan masyarakat
Date Deposited: 12 Jun 2017 11:48
Last Modified: 12 Jun 2017 11:48
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/25517

Actions (login required)

View Item View Item