Hubungan Golongan Obat Anti-Hormonal dengan Efek Samping pada Pasien Kanker Payudara Stadium Dini di Kota Padang Tahun 2016

Ryan, Dananjaya (2017) Hubungan Golongan Obat Anti-Hormonal dengan Efek Samping pada Pasien Kanker Payudara Stadium Dini di Kota Padang Tahun 2016. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (Abstrak)
abstract(fix) pdf to be.pdf - Published Version

Download (249kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab 1)
bab_1_pdf_to_be.PDF - Published Version

Download (151kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Penutup)
bab 7 pdf to be.pdf - Published Version

Download (355kB) | Preview
[img]
Preview
Other (Daftar Pustaka)
dafpus_pdf_to_be.PDF - Published Version

Download (251kB) | Preview
[img] Text
all for one.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)

Abstract

Kanker payudara merupakan kanker yang paling banyak menyerang wanita. Sekitar 60-75% kanker payudara memiliki biomarker Estrogen-Receptor (ER) yang sensitif terhadap obat anti-hormonal. Obat ini dapat menimbulkan beberapa efek samping karena aktivitas anti-estrogeniknya. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan jenis obat anti-hormonal dengan efek samping pada pasien kanker payudara stadium dini di Kota Padang tahun 2016. Desain penelitian menggunakan cross-sectional study dengan teknik pengambilan sampel consecutive sampling. Penelitian dilakukan terhadap 100 pasien kanker payudara stadium dini yang telah menggunakan obat anti-hormonal selama lebih dari 3 bulan di 3 rumah sakit di Kota Padang dari Desember 2016-Februari 2017. Sampel terdiri dari 33 pengguna Aromatase Inhibitor (AI) dan 67 pengguna Selective Estrogen Receptor Modulator (SERM). Data dianalisa menggunakan metode chi-square. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik sampel didominasi oleh usia 30-49 tahun (50%), pekerjaan ibu rumah tangga/tidak bekerja (62%), pendidikan terakhir tinggi (51%) dan status post-menopausal (54%). Golongan obat AI lebih banyak menyebabkan gangguan muskuloskeletal, sedangkan golongan SERM lebih banyak menyebabkan gangguan vaskuler. Frekuensi efek samping akan meningkat seiring bertambahnya lama pengobatan. Terdapat hubungan golongan obat AI dengan efek samping nyeri otot (p = 0,006), dan golongan obat SERM dengan efek samping kecemasan (p = 0,040). Kesimpulan penelitian ini adalah frekuensi efek samping akibat obat anti-hormonal yang ditemukan sama dengan data hasil penelitian sebelumnya di negara lain.

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: Dr. dr. Wirsma Arif Harahap, Sp.B(K)-Onk
Subjects: R Medicine > RD Surgery
R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology
Divisions: Fakultas Kedokteran
Depositing User: s1 pendidikan kedokteran
Date Deposited: 03 May 2017 08:53
Last Modified: 03 May 2017 08:53
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/25282

Actions (login required)

View Item View Item