OPTIMASI EKSTRAKSI DAN KARAKTERISASI PROFIL TRITERPENOID TOTAL PEGAGAN (Centella asiatica (L) Urban)DENGAN KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI

ENDA, MORA (2010) OPTIMASI EKSTRAKSI DAN KARAKTERISASI PROFIL TRITERPENOID TOTAL PEGAGAN (Centella asiatica (L) Urban)DENGAN KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI. Masters thesis, Universitas Andalas.

[img] Text
260.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

Latar Belakang Pegagan atau Centella asiatica (L) Urban) merupakan tumbuhan kosmopolit atau memiliki daerah penyebaran yang sangat luas, terutama daerah tropis dan subtropis, seperti Indonesia, Malaysia, Srilanka, Madagaskar dan Afrika. Tumbuhan ini tumbuh subur pada ketinggian 100 – 2500 meter di atas permukaan laut, di daerah terbuka dan di tempat yang lembab atau terlindung, seperti pematang sawah, tegalan, dan di bawah pohon. (Ridley, 1967, Syamsul, 2007). Pegagan telah lama digunakan sebagai obat tradisional yang dapat menyembuhkan sakit kepala sebelah (migrain), demam, gatal, infeksi kulit, luka bakar dan hipertensi. Di India dan Benua Afrika digunakan untuk obat lepra, dan mempertajam ingatan.(Winarto, 2005). Sedangkan secara moderen pegagan telah dipakai untuk mengatasi selulit, penyembuhan pasca operasi, untuk memperlancar 3 aliran darah, udem, tuberkulosa paru, pengobatan infeksi kulit, dan perdarahan pada saluran cerna (Syamsul, 2007, Vhisnu G, 1996, dan Winarto,2005). Penggunaan pegagan dalam pengobatan adalah triterpenoid total yang diambil dari ekstrak pegagan yang diformula dalam bentuk krim dan tablet, seperti Madecassol® (Corsa) mengandung 1 % ekstrak pegagan tiap gram krim. Kemudian Lanakeloid-E® krim (Landson) mengandung 20 mg ekstrak pegagan tiap 20 g krim, Lanakeloid® Tablet (Landson) mengandung 17,5 % ekstrak pegagan tiap kaplet (ISO Indonesia, Vol. 43, 2008). Kandungan ekstrak pegagan adalah triterpenoid dengan komposisi utama asiatikosida, asam asiatat, dan asam madekasad. Komponen relatif triterpenoid total berfariasi sesuai dengan tempat tumbuh. Rendemen triterpenoid total pada tanaman pegagan dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain umur tanaman, kesuburan tanah, ketinggian tempat tumbuh dari permukaan laut, tingkat naungan atau sumber cahaya matahari (Denis, et. all, 2007). Cara ekstraksi dapat juga mempengaruhi perolehan rendemen triterpenoid total pegagan dan pada umumnya memakai sokletasi (Irwan, 1995). Disebabkan pengaruh sampel dan lingkungan tempat tumbuh dari pegagan maka perlu dilakukan optimasi ekstraksi triterpenoidnya. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah bahwa untuk memenuhi persyaratan mutu, keamanan, dan kemanfaatan obat tradisional perlu ditetapkan parameter standar ekstrak. Persyaratan mutu ekstrak terdiri dari berbagai parameter standar umum dan parameter standar spesifik. Salah satu parameter utama ekstrak pegagan atau sebagai identitas ekstrak adalah penetapan triterpenoid total atau melalui karakterisasi profil kandungan komponen triterpenoid total pegagan (BPOM, 2004). 4 Berdasarkan uraian diatas perlu dilakukan optimasi isolasi triterpenoid total pegagan dengan menggunakan variasi metoda isolasi dan menetapkan profil komposisi relatif triterpenoidnya sebagai identitas ekstrak dengan membandingkan profil triterpenoid pegagan standar (Indena). Dalam analisis pendahuluan memakai KCKT yang didasarkan pada luas area dari komponen triterpenoid total pegagan Indena diperoleh luas area dari asiatikosid, asam asiatat dan asam madekasat berturutturut adalah 40 %; 40 % dan 20 %.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
R Medicine > RX Homeopathy
Divisions: Pascasarjana Tesis
Depositing User: Ms Ikmal Fitriyani Alfiah
Date Deposited: 01 Mar 2016 04:33
Last Modified: 01 Mar 2016 04:33
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/2510

Actions (login required)

View Item View Item