Fauriza, Rivandra (2017) APLIKASI POLIMER POLI- 3- HIDROKSIBUTIRAT (P(3HB)) DAN ETIL SELULOSA SEBAGAI MATRIKS MIKROKAPSUL GLIBENKLAMID LEPAS LAMBAT (SUSTAINED RELEASE). Diploma thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.
|
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (155kB) | Preview |
|
|
Text (Pendahuluan)
BAB 1.pdf - Published Version Download (106kB) | Preview |
|
|
Text (Penutup)
BAB 5.pdf - Published Version Download (108kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (185kB) | Preview |
|
Text (Skripsi Full Text)
Skripsi Full Text.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Salah satu teknologi yang dapat digunakan untuk menghasilkan sediaan obat lepas lambat (sustained release) adalah dengan metoda mikrokapsul. Teknologi ini dapat diterapkan dalam pembuatan mikrokapsul glibenklamid. Tujuan dari penelitian ini memformulasi sediaan lepas lambat dalam mikrokapsul dengan menggunakan polimer biodegrable dan mendapatkan komposisi polimer Poli-(3-hidroksibutirat) dan etil selulosa yang ideal. Mikrokapsul dibuat dengan menggunakan polimer Poli-(3-hidroksi butirat) dan etil selulosa dengan teknik emulsifikasi- penguapan pelarut. Perbandingan zat aktif dan polimer yang digunakan adalah 1:1 (b/b) yang membedakannya adalah perbandingan polimer Poli-(3-hidroksibutirat) : etil selulosa untuk formula 1, 2 dan 3 berturut-turut adalah 0:1 ; 0,1:0,9 dan 0,3:0,7. Mikrokapsul dievaluasi menggunakan spektroskopi IR (FT-IR), foto scanning electron microscopy (SEM), distribusi ukuran partikel, penentuan efisiensi enkapsulasi, penetapan kadar glibenklamid, dan uji disolusi selama 12 jam. Analisis FTIR menunjukkan tidak adanya interaksi kimia glibenklamida, Poli-(3-hidroksibutirat) dan etil selulosa dalam pembuatan mikrokapsul. Hasil foto SEM menunjukkan morfologi mikrokapsul dimana mikrokapsul yang dihasilkan memiliki bentuk yang tidak beraturan. Distribusi ukuran partikel mikrokapsul glibenklamid berkisar antara 5-250 µm. Laju disolusi glibenklamid dalam mikrokapsul juga menurun dibandingkan dengan glibenklamid murni. Laju disolusi pada formula 1, 2, dan 3 dengan persentase zat terdisolusi yaitu 61,217% ; 52,217%, dan 44,169%. Hasil disolusi glibenklamid murni memiliki persentase zat terdisolusi sebesar 87,450%. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa glibenklamid murni dibandingkan dengan formula 3, laju disolusi diperlambat sekitar 50%.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Prof. Dr. H. Akmal Djamaan, MS, Apt |
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Divisions: | Fakultas Farmasi |
Depositing User: | s1 Fakultas Farmasi |
Date Deposited: | 29 Sep 2017 10:33 |
Last Modified: | 29 Sep 2017 10:33 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/24380 |
Actions (login required)
View Item |