DEFRI, ALDO (2016) PANDANGAN MASYARAKAT TIONGHOA TERHADAP BERTAMBAHNYA FUNGSI RUANG DI KAWASAN JALAN KALENTENG KOTA PADANG. Diploma thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.
|
Text (cover dan abstrak)
COVER dan ABSTRAK.pdf - Published Version Download (134kB) | Preview |
|
|
Text (bab pendahuluan)
BAB I.pdf - Published Version Download (287kB) | Preview |
|
|
Text (bab penutup)
BAB V.pdf - Published Version Download (94kB) | Preview |
|
|
Text (daftar pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (113kB) | Preview |
|
Text (skripsi fulltext)
SKRIPSI FULLTEXT.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (4MB) |
Abstract
Penelitian ini mengenai pandangan masyarakat etnis Tionghoa terhadap bertambahnya fungsi ruang di kawasan jalan Kalenteng Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat. Penelitian berdasarkan pada rasa keingintahuan terhadap bertambahnya fungsi ruang di kawasan jalan Kalenteng yang identik dengan aktivitas ibadah. Selain itu, juga menjadi ruang interaksi jual beli. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan metode penelitian etnografi. Hasil penelitian menunjukkan, dengan dikukuhkan Kelenteng See Hin Kiong pada tahun 1861, serta lahirnya himpunan masyarakat Tionghoa yang tergabung dalam Himpunan Tjinta Teman (HTT ) dan Himpunan Bersatu Teguh (HBT) memperlihatkan bagaimana eksistensi perkembangan masyarakat Tionghoa sebagai masyarakat pendatang yang berkembang di Kota Padang. Adanya bencana alam gempa bumi yang melanda Kota Padang pada tahun 2009, menyebabkan rusaknya infrastruktur dan sarana ibadah (Kelenteng dan beberapa rumah duka) masyarakat Tionghoa tersebut. Pasca gempa yang melanda, renovasi terhadap infrastruktur dan sarana ibadah dilakukan oleh masing-masing himpunan. Renovasi ini tidak hanya sekedar memperbaiki, namun membuat infrastruktur dan sarana ibadah menjadi lebih menarik dari bangunan sebelumnya. Sehingga menjadi daya tarik tersendiri untuk kawasan Kelenteng/jalan Aktivitas ekonomi di kawasan Kelenteng/jalan Kelenteng juga mengalami perkembangan. Pasca gempa yang melanda, selain adanya renovasi dari infrastruktur dan sarana ibadah, juga melahirkan aktivitas ekonomi di jalan Kalenteng. Perkembangan dari kawasan jalan Kelenteng yang merupakan kawasan cukup sakral karena keberadaan rumah ibadah dan rumah duka membuat kawasan tersebut ramai dikunjungi oleh masyarakat umum Ramainya aktivitas selain dari kegiatan peribadatan di jalan Kelenteng tidak menjadi sebuah permasalahan bagi sebagian masyarakat yang melakukan ibadah itu sendiri. Ini dibuktikan dengan pernyataan-pernyataan dari beberapa tokoh masyarakat Tionghoa, seperti pengurus dari Himpunan Tjinta Teman ( HTT ), Himpunan Bersatu Teguh ( HBT ), dan pedagang etnis Tionghoa Kota Padang. Seluruh elemen tersebut menanggapi positif akan ramainya pengunjung yang datang ke kawasan jalan Kalenteng untuk berwisata budaya atau hanya sekedar menikmati sajian khas minuman dan makanan dari pedagang. Hal ini membuktikan bahwa kawasan jalan Kalenteng merupakan kawasan yang mengalami pertambahan fungsi ruang karena peninggalan kebudayaan Tionghoa menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat umum (non-Tionghoa). Kata Kunci: Masyarakat Tionghoa, Aktifitas Keagamaan, Aktivitas Ekonomi
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Antropologi |
Depositing User: | s1 antropologi sosial |
Date Deposited: | 16 Feb 2017 08:05 |
Last Modified: | 16 Feb 2017 08:05 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/23225 |
Actions (login required)
View Item |