Dahdi, Rianto (2017) Analisis Likuiditas dan Profitabilitas pada Bank Nagari. Diploma thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.
|
Text (cover)
cover .pdf - Published Version Download (225kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version Download (270kB) | Preview |
|
|
Text (BAB V)
BAB V.pdf - Published Version Download (115kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
daftar pustaka.pdf - Published Version Download (115kB) | Preview |
|
Text (TA full text)
TA FULL TEXT baru.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (4MB) |
Abstract
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di negara - negara maju bank sudah merupakan kebutuhan utama bagi masyarakat setiap kali bertransaksi. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang ditunjukan untuk menyalurkan kredit kepada masyarakat luas yang memegang peranan penting dan langsung berpengaruh pada kehidupan masyarakat. Berdasarkan Undang - Undang RI No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan bahwa bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentu k simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk - bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak. Pertumbuhan Perekonomian suatu Negara ditentukan oleh banyak faktor. Salah satunya adalah sector perbankan yang memiliki fungsi pokok sebagai lembaga penghimpunan dana masyarakat (Kuncoro,2002:539) dalam Hetna Darma (2008 ). Setiap perusahaan di dalam menjalankan usahanya selalu memerlukan modal kerja yang cukup untuk menjaga kelancaran usahanya, untuk membeli bahan baku, membayar gaji dan upah, biaya produksi , biaya administrasi dan umum tergantung pada modal kerja yang dimiliki perusahaan. Dana yang telah dikeluarkan untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan diharapkan dapat kembali dalam waktu relative singkat dan memberikan keuntungan bagi perus a haan. Bagi dunia perbankan likuiditas merupakan faktor fundamental. Seiring de n gan berjalannya waktu tingkat likuiditas menjadi sorotan utama bagi para 2 pakar dan ahli ekonomi khususnya di bidang perbankan. Menurut beberapa ahli pada tahun 2015 akan terjadi krisis likuiditas dunia atau pengetatan likuiditas global dikarenakan berakhirnya stimulus moneter atau tapering off yang dilakukan oleh bank sentra l Amerika Serikat, The Federal Reserve yang terjadi di awal tahun 2014. Globalisasi stimulus moneter atau Quantitative Easing adalah moneter yang dilakukan oleh bank sentral Amerika untuk merangsang perekonomia n Amerika yang sempat mengalami krisis dari t ahun 2008 dengan cara membeli aset - aset finansial/keuangan yang dimiliki oleh bank - bank komersial dan/atau institusi keuangan lainnya, sementara disisi lain suku bunga acuan tetap tidak berubah. Oleh bank - bank komersial ini, uang tersebut digunakan untuk menyalurkan pinjaman ke masyarakat/pengusaha . ( www.google.com) 27 oktober 2016 . Sehingga bank sentral tersebut meningkatkan jumlah uang yang beredar di masyarakat. Ketika para bank dan institusi - institusi keuangan di Amerika memperoleh dana cash dari QE ini, maka mereka kemudian akan memutarnya untuk memperoleh keuntungan. Cara yang pertama adalah dengan menyalurkannya ke perusahaan - perusahaan dalam bentuk k redit, kemudian menarik keuntungan berupa bunga. Cara yang kedua adalah dengan menyalurkan dana cash tersebut ke dalamsuatu kebijakan instrumen - instrumen keuangan di negara - negara yang dianggap mempunyai potensi pertumbuhan ekonomi, yang biasa disebut s ebagai emerging market. Tapering off ini adalah proses pengurangan pembelian obligasi secara bertahap oleh The Fed. ( www.google.com ) 27 oktober 2016. Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang, sekarang ini banyak berdiri instansi - instansi guna menunjang kondisi Indonesia itu sendiri, salah satunya adalah lembaga keuangan berbentuk bank maupun non bank yang bertujuan menunjang dalam sisi perekonomian Indonesia. 3 Bank dalam kegiatan penyal uran dana kemb ali pada masyarakat atau b iasa d ikenal dengan pemberian kredit h arus memiliki kas atau alat likuid yang digunakan untuk penyaluran dana simpanan nasabah tersebut. Baik buruknya alat likuid yang d imiliki bank tersebut dapat dit ingkat kan. likuiditas merupakan tingkat kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban - kewajiban jangka pendek atau kewajiban yang harus segera dibayar pada saat jatuh tempo, dengan kata lain bank dapat membayar kembali pencairan dana para deposannya pada saat ditagih serta dapat mencukupi permintaan kredit yang telah diajukan. Bank yang selalu berhati - hati dalam menjaga likuiditas akan cenderung memelihara alat likuiditasnya yang relatif lebih besar dari yang diperlukannya dengan maksud untuk m enghindari kesulitan likuiditas, namun disisi lain bank juga dihadapkan pada biaya yang besar berkaitan dengan pemeliharaan alat likuiditas yang berlebihan. Dana yang menganggur mengakibatkan biaya yang dikeluarkan oleh bank lebih besar dari penerim aan yang didapat dari penerimaan bunga untuk kredit yang diberikan kepada nasabah. Contoh yang lainnya Pada saat suatu perusahaan akan menarik dana yang dibutuhkan, haruslah diketahui lebih dahulu untuk berapa lama dana itu akan dipergunakan didalam perusahaan. Penarikan dana yang dibutuhkan didasarkan kepada ketentuan bahwa dana yang dibutuhkan itu hendaknya ditarik untuk jangka waktu yang sesuai dengan penggunaan dana tersebut didalam perusahaan atau jangka waktu terikatnya dana dalam aktiva yang akan dibiayai dengan dana tersebut. Sebab dari itu perlu adanya pemenuhan kebutuhan dana dalam setiap perusahaan.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HG Finance |
Divisions: | Fakultas Ekonomi > D3 Keuangam |
Depositing User: | d3 keuangan perbankan |
Date Deposited: | 02 Feb 2017 01:00 |
Last Modified: | 02 Feb 2017 01:00 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/22634 |
Actions (login required)
View Item |